Tren Perawatan Anti-Aging Dini di Kalangan Generasi Z: Botox dan Filler dalam Sorotan Dokter Kulit

Perawatan botox dan filler kini menjadi populer di kalangan generasi Z sebagai solusi untuk mengatasi kerutan dan garis halus, serta upaya pencegahan penuaan dini.

Fenomena ini memunculkan pertanyaan mengenai keamanan dan efektivitas jangka panjang dari prosedur tersebut, terutama ketika dilakukan sejak usia muda. Dr. Hanny Nilasari, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) Pusat, memberikan pandangannya terkait tren ini.

Menurut Dr. Hanny, penggunaan filler perlu diwaspadai karena berpotensi menimbulkan reaksi kimia dalam jangka panjang. Meskipun klaim produk menyatakan keamanan penggunaan berkelanjutan karena dapat diserap tubuh dan disuntikkan kembali, keamanan penggunaan bertahun-tahun tetap menjadi perhatian.

"Risiko jangka panjang sih rasanya botox tidak ya, tapi kalau filler, tentunya dalam 6 bulan dia akan berkurang, kadang-kadang 12 bulan, dan kadang-kadang itu harus diisi ulang kan, reaksi kimia tentunya itu kan harus diperhitungkan," ujarnya.

Sebagai alternatif, Dr. Hanny menyarankan terapi topikal sebagai solusi efektif dengan efek yang hampir mirip dengan botox. Terapi topikal yang dilakukan dengan baik dan benar, serta tidak berlebihan, dapat memberikan hasil yang optimal.

"Kalau menurut saya pribadi kalau botox masih boleh kan karena itu mengurangi wrinkle yang dalam, kalau untuk wrinkle yang ringan saya anjurkan tetap terapi topikal, karena terapi topikal itu asal digunakan secara baik dan benar dan tidak terlalu berlebihan," tambahnya.

Ia juga menambahkan bahwa masalah kulit yang lebih dominan di Indonesia adalah hiperpigmentasi, bukan wrinkle yang terlalu dalam, sehingga terapi topikal lebih disarankan.

Perbandingan Botox dan Filler

Fitur Botox Filler
Tujuan Mengurangi kerutan yang dalam Mengisi garis halus dan menambah volume
Durasi Efek Beberapa bulan 6-12 bulan
Potensi Risiko Jangka Panjang Rendah Reaksi kimia akibat pengulangan
Alternatif Terapi Topikal Terapi Topikal

Penting bagi individu yang mempertimbangkan perawatan botox dan filler untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit dan kelamin, memahami risiko dan manfaatnya, serta mempertimbangkan alternatif lain yang lebih aman untuk jangka panjang.