Perjuangan Denis: Mantan Admin Penyandang Stroke Mencari Peluang Kerja Baru
Kisah pilu dialami Denis, seorang pria berusia 35 tahun asal Citeureup, Kabupaten Bogor. Di tengah semangatnya untuk terus berkarya, ia harus menghadapi kenyataan pahit kehilangan pekerjaan akibat serangan stroke ringan yang dideritanya pada akhir tahun lalu.
Kondisi kesehatan yang memburuk membuat mobilitas Denis terbatas. Ia mengalami kesulitan berjalan, sementara pekerjaan sebelumnya sebagai seorang administrator menuntutnya untuk sering bepergian ke berbagai lokasi. Hal ini menjadi kendala utama yang akhirnya berujung pada pemutusan hubungan kerja (PHK).
"Terakhir saya bekerja pada Desember lalu. Karena kondisi kesehatan saya seperti ini, perusahaan tempat saya bekerja sebelumnya mengharuskan saya untuk mengunjungi toko-toko. Karena saya tidak bisa lagi melakukan itu, akhirnya saya diberhentikan," ungkap Denis saat ditemui di Job Fair Kabupaten Bogor yang diselenggarakan di GOR Pakansari, Cibinong, baru-baru ini.
Enam bulan berlalu sejak ia kehilangan pekerjaan, Denis terus berjuang mencari nafkah. Setiap hari, ia tak lelah mengirimkan lamaran kerja melalui berbagai platform online. Namun, hingga saat ini, belum ada satupun panggilan kerja yang menghampirinya. Ia menyadari bahwa ia harus mencari pekerjaan yang sesuai dengan keterbatasan fisiknya.
Namun, semangat Denis tak pernah padam. Ia bahkan rela menempuh perjalanan jauh dari rumahnya di Citeureup menuju GOR Pakansari dengan mengendarai sepeda motor bersama sang adik. Sang adik pun turut mencari pekerjaan di acara tersebut. "Saya pergi bersama adik naik motor. Dia juga mencari pekerjaan, jadi kami pergi bersama," tuturnya.
Dengan bantuan sang adik, Denis berkeliling dari satu stan perusahaan ke stan perusahaan lainnya dengan menggunakan tongkat sebagai alat bantu. Sesekali, ia beristirahat sejenak di kursi yang tersedia di lokasi ketika merasa lelah.
Meski belum memiliki tanggungan keluarga, Denis tetap bertekad untuk bekerja dan menghidupi dirinya sendiri. Selama menganggur, ia merasa tidak enak karena harus bergantung pada orang tuanya.
Saat ditanya mengenai perusahaan impiannya, Denis mengaku tidak memiliki kriteria khusus. Baginya, yang terpenting adalah dapat bekerja di tempat yang mau menerima kondisinya saat ini. "Saya tidak punya target khusus. Yang penting, saya bisa diterima dengan kondisi saya yang sekarang. Saya memiliki pengalaman yang cukup banyak di bidang administrasi, sekitar 10 tahun," jelasnya.
Denis berharap perusahaan-perusahaan dapat memberikan kesempatan kepada para penyandang disabilitas seperti dirinya untuk berkarya. Ia yakin bahwa banyak penyandang disabilitas yang memiliki potensi dan semangat untuk bekerja.
"Saya sekarang merasakan bagaimana menjadi seorang penyandang disabilitas. Banyak teman-teman disabilitas di grup yang membutuhkan pekerjaan. Mereka masih memiliki semangat untuk bekerja. Jadi, berikanlah kesempatan kepada teman-teman disabilitas, karena saya yakin mereka mampu," pungkasnya.