Perjuangan Anak Pengangkut Jerami: Rofidah Nurhana Lestari Raih Impian Kuliah di UGM
Rofidah Nurhana Lestari, seorang gadis yang tumbuh dalam kesederhanaan, berhasil membuktikan bahwa kerja keras dan keyakinan dapat membuka pintu gerbang impian. Anak dari keluarga sederhana yang berprofesi sebagai pengumpul jerami ini, kini menjadi mahasiswi Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM). Kisah Rofidah adalah cerminan semangat pantang menyerah dan dedikasi untuk meraih pendidikan tinggi.
Perjalanan Rofidah menuju UGM tidaklah mudah. Ia menyaksikan langsung bagaimana orang tuanya berjuang keras mencari nafkah. Ayahnya, Timbul, bekerja sebagai pengumpul jerami, sebuah pekerjaan yang sangat bergantung pada musim. Di musim hujan, ketika permintaan jerami menurun, Timbul harus beralih profesi menjadi pengumpul barang bekas untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Kondisi ekonomi keluarga yang serba terbatas sempat membuat Rofidah ragu untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Ia menyadari bahwa kuliah membutuhkan biaya yang tidak sedikit, sementara kondisi keuangan keluarganya tidak menentu.
Namun, keraguan itu tidak berlangsung lama. Rofidah memiliki tekad yang kuat untuk mengubah nasib keluarganya melalui pendidikan. Ia selalu ingat pesan orang tuanya untuk terus belajar dan meraih cita-cita setinggi mungkin. Sejak Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP), Rofidah selalu menjadi bintang kelas dan meraih peringkat pertama. Ia juga aktif mengikuti berbagai lomba, termasuk lomba menulis puisi. Bakatnya dalam menulis mengantarkannya pada penerbitan buku puisi berjudul "Catatan Perjuangan" bersama Najwa Shihab, seorang tokoh inspiratif yang menjadi salah satu motivasinya.
Keyakinan ayahnya terhadap potensi Rofidah semakin membulatkan tekadnya untuk mendaftar di UGM. Ia percaya bahwa di UGM, Rofidah akan mendapatkan pendidikan terbaik dan kesempatan untuk mengembangkan diri. Keyakinan itu pula yang mendorong Rofidah untuk mencari informasi tentang beasiswa. Berkat kerja keras dan doa, Rofidah berhasil lolos seleksi UGM dan mendapatkan beasiswa penuh yang membebaskannya dari biaya kuliah.
Kabar gembira ini disambut dengan suka cita oleh seluruh keluarga. Rofidah merasa sangat bersyukur dan berjanji akan memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin. Ia ingin membahagiakan kedua orang tuanya dan membuktikan bahwa kerja keras tidak akan mengkhianati hasil. Selain itu, Rofidah juga ingin memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa melalui ilmu yang diperolehnya di UGM. Sambil menunggu dimulainya perkuliahan, Rofidah mengisi waktu luangnya dengan bekerja sebagai penjaga konter handphone. Ia ingin membantu meringankan beban orang tuanya dan mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan perkuliahan di UGM.
Kisah Rofidah adalah inspirasi bagi kita semua bahwa dengan kerja keras, keyakinan, dan dukungan orang tua, tidak ada impian yang mustahil untuk diraih.