Perjuangan Ibu Merawat Anak Down Syndrome: Ditinggal Suami dan Hadapi Stigma Sosial
Kisah Aisyah Elly, seorang ibu yang berjuang merawat putranya yang lahir dengan Down Syndrome, telah menyentuh banyak hati. Aisyah harus menghadapi kenyataan pahit ditinggalkan oleh suaminya tak lama setelah kelahiran Fatih, putra pertama mereka.
Dalam sebuah wawancara, Aisyah menceritakan bahwa mantan suaminya tidak hanya meninggalkan mereka, tetapi juga mengungkapkan penyesalan mendalam atas kelahiran Fatih. Aisyah menjelaskan bahwa Fatih didiagnosis dengan Down Syndrome, kelainan kromosom ke-21, serta memiliki masalah jantung bawaan dan komplikasi paru-paru. Dokter bahkan sempat memprediksi usia Fatih tidak akan panjang.
Berikut adalah beberapa poin penting dari kisah Aisyah:
- Ucapan Menyakitkan: Aisyah mengungkapkan bahwa mantan suaminya pernah mengatakan, "Kalau tahu Fatih lahir gini, aku lebih milih gak usah nikah dan punya anak."
- Perceraian dan Hilangnya Komunikasi: Aisyah dan suaminya resmi bercerai pada awal 2023. Setelah itu, komunikasi terputus selama dua tahun. Sang ayah bahkan tidak menghubungi Fatih saat putranya dirawat di rumah sakit dengan kondisi yang mengkhawatirkan.
- Pemicu Kembalinya Mantan Suami: Situasi berubah ketika Aisyah menikah lagi. Suami barunya menerima dan menyayangi anak-anaknya sepenuh hati. Hal ini tampaknya memicu mantan suaminya untuk kembali muncul dan mencoba menjalin komunikasi.
- Tanggung Jawab yang Diharapkan: Aisyah tidak meminta uang dari mantan suaminya. Ia hanya menginginkan perannya sebagai ayah untuk mencari sekolah dan tempat terapi bagi Fatih. Meskipun belum menemui anaknya, mantan suaminya sudah mulai mengirim susu dan popok.
- Perselingkuhan: Aisyah mengungkapkan bahwa suaminya sudah berselingkuh sejak awal kehamilannya.
- Stigma Sosial: Aisyah juga harus menghadapi komentar menyakitkan dari lingkungan sekitar. Beberapa orang bahkan menyarankan untuk meruqyah Fatih karena wajahnya dianggap "tidak normal." Fatih juga sering dibandingkan dengan anak lain dalam hal perkembangan motorik.
Meski demikian, Aisyah tetap tegar dan fokus merawat Fatih. Ia bersyukur atas dukungan dari keluarga dan teman-temannya. Aisyah juga memberikan pesan penuh cinta untuk Fatih, menegaskan bahwa putranya adalah anak yang spesial dan hadiah bagi dirinya.
Fatih, meski belum bisa berbicara, sudah mampu berkomunikasi melalui gerakan sederhana. Ia menggerakkan tangannya ke mulut saat lapar dan menarik selimut saat mengantuk. Aisyah berharap Fatih akan tumbuh menjadi anak yang sehat dan bahagia, serta menjadi penolong baginya di kemudian hari.
Aisyah menutup kisahnya dengan harapan agar masyarakat lebih memahami dan menerima anak-anak dengan Down Syndrome. Ia ingin agar Fatih dan anak-anak lain yang serupa mendapatkan kesempatan yang sama untuk berkembang dan meraih potensi mereka.