Presiden Prabowo dan Donald Trump Berdiskusi Isu Global, Stabilitas Dunia Jadi Sorotan Utama
Jakarta - Kepala Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, memberikan keterangan terkait percakapan telepon antara Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dan mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, beberapa waktu lalu. Menurutnya, pembicaraan tersebut lebih difokuskan pada isu-isu yang berkaitan dengan ranah internasional dan stabilitas global.
Dalam keterangannya di Gedung Kwartir Nasional, Jakarta Pusat, Hasan Nasbi menjelaskan bahwa inti dari pembicaraan kedua pemimpin negara tersebut adalah upaya untuk menciptakan stabilitas dan perdamaian dunia. Meskipun demikian, ia tidak memberikan rincian spesifik mengenai detail pembicaraan yang berlangsung.
"Seperti yang telah diumumkan oleh Sekretariat Kabinet, percakapan antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Trump lebih banyak membahas konteks internasional," ujar Hasan pada Senin (16/06/2025).
Selain isu stabilitas dan perdamaian dunia, terdapat spekulasi bahwa perbincangan tersebut juga menyentuh persoalan negosiasi tarif resiprokal yang sebelumnya dikeluarkan oleh Amerika Serikat terhadap Indonesia. Namun, Hasan Nasbi belum memberikan konfirmasi terkait hal ini. Ia menegaskan bahwa Indonesia memiliki banyak kesempatan untuk melakukan pertemuan bilateral guna membahas isu-isu spesifik, termasuk persoalan tarif tersebut.
"Tentu saja, kita akan memiliki cukup waktu untuk melakukan pertemuan-pertemuan bilateral seperti itu. Mungkin ada kesempatan di forum ini, tetapi di lain waktu kita juga akan memiliki kesempatan untuk melaksanakan pertemuan-pertemuan bilateral untuk membicarakan hal-hal yang lebih spesifik," jelasnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk tidak menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Kanada karena adanya agenda pertemuan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang telah dijadwalkan sebelumnya pada tanggal 18-20 Juni 2025.
Berikut poin-poin penting yang dapat disarikan dari pernyataan Kepala Komunikasi Kepresidenan:
- Pembicaraan Prabowo-Trump fokus pada isu internasional.
- Stabilitas dan perdamaian dunia menjadi prioritas.
- Indonesia memiliki banyak kesempatan untuk negosiasi tarif secara bilateral.
- Presiden Prabowo memilih bertemu Putin daripada menghadiri KTT G7.