Program Makan Bergizi Gratis Hasilkan Minyak Jelantah Bernilai Ekonomis, Kepala BGN Ungkap Potensi Pendapatan Tambahan
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah ternyata tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan gizi masyarakat, tetapi juga berpotensi menghasilkan pendapatan tambahan melalui pengelolaan minyak jelantah. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengungkapkan bahwa minyak jelantah yang dihasilkan dari program MBG dapat dijual dengan harga yang cukup menjanjikan, yakni sekitar Rp 7.000 per liter dan dapat dimanfaatkan untuk produksi bioavtur.
Dadan menjelaskan, potensi ekonomi dari minyak jelantah ini cukup signifikan. Ia mencontohkan, setiap Sentra Pemberian Pangan Gratis (SPPG) diperkirakan menggunakan sekitar 800 liter minyak goreng setiap bulannya untuk program MBG. Dari jumlah tersebut, sekitar 71% atau sekitar 550 liter berubah menjadi minyak jelantah. Jumlah yang cukup besar ini, menurut Dadan, sayang jika hanya dibuang begitu saja. Ia melihat peluang besar untuk menampung minyak jelantah tersebut dan kemudian menjualnya, baik untuk diekspor maupun untuk diolah menjadi bioavtur.
"Daripada minyak itu dibuang lebih baik ditampung, dan kemudian menjadi pendapatan baru untuk SPPG," ujar Dadan saat ditemui di Jakarta. Ia menambahkan bahwa penjualan minyak jelantah ini dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi SPPG, sehingga dana hasil penjualan tidak dibekukan dan dapat langsung digunakan untuk meningkatkan operasional SPPG.
Inisiatif ini diharapkan dapat mendorong munculnya pengusaha lokal yang mampu mengumpulkan dan mendistribusikan minyak jelantah dari berbagai SPPG di suatu kabupaten. Dengan adanya pengusaha yang berperan sebagai penghubung, potensi minyak jelantah sebagai sumber pendapatan akan semakin optimal. Lebih lanjut, Dadan meyakini bahwa program MBG secara keseluruhan memiliki dampak positif dalam menggerakkan perekonomian di daerah.
"Jadi dari aspek menghilangkan kemiskinan ekstrem, alhamdulillah sudah ada yang terentaskan dengan program makan bergizi," pungkasnya. Hal ini menunjukkan bahwa program MBG tidak hanya berkontribusi pada peningkatan gizi masyarakat, tetapi juga memberikan dampak positif dalam mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
- Minyak jelantah hasil program MBG berpotensi dijual Rp 7.000/liter.
- Setiap SPPG menghasilkan sekitar 550 liter minyak jelantah per bulan.
- Minyak jelantah dapat diekspor atau diolah menjadi bioavtur.
- Penjualan minyak jelantah menjadi pendapatan tambahan bagi SPPG.
- Program MBG berkontribusi pada pengentasan kemiskinan.