Pemkab Sukabumi Ajukan Anggaran Seratus Miliar Rupiah untuk Realisasikan Sekolah Rakyat Permanen

Pemerintah Kabupaten Sukabumi tengah berupaya keras untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan merencanakan pembangunan sekolah rakyat permanen. Untuk mewujudkan ambisi tersebut, Pemkab Sukabumi telah mengusulkan anggaran sebesar seratus miliar rupiah.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, Wawan Gondawan, mengungkapkan bahwa usulan anggaran ini diajukan sebagai langkah awal untuk merealisasikan pembangunan sekolah rakyat yang representatif dan permanen. Menurutnya, angka seratus miliar rupiah tersebut masih bersifat usulan dan dapat mengalami penyesuaian lebih lanjut.

"Usulan kami sebesar seratus miliar rupiah, jumlah ini masih bisa berubah, baik berkurang maupun bertambah. Namun, angka seratus miliar rupiah ini merupakan usulan awal dari kepala daerah," ujar Wawan Gondawan.

Lebih lanjut, Wawan menjelaskan bahwa salah satu lokasi yang dipertimbangkan untuk pembangunan sekolah rakyat permanen adalah lahan bekas SMKN Cipatuguran di Palabuhanratu. Lahan seluas kurang lebih delapan hektar ini dinilai potensial untuk menampung hingga seribu siswa dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SD hingga SMA. Namun, pemanfaatan lahan tersebut masih menunggu persetujuan dari pemerintah pusat karena terdapat dua dari tujuh kriteria yang belum terpenuhi.

"Kami masih menunggu kejelasan dari pemerintah pusat. Salah satu kendala yang dihadapi adalah indeks risiko bencana yang tinggi karena lokasi tersebut dekat dengan pantai, sungai, dan jalur sesar Cimandiri. Selain itu, lahan tersebut juga belum memiliki sertifikat SHM meskipun dimiliki oleh Dinas Sosial," terang Wawan.

Selain lahan eks SMKN Cipatuguran, Pemkab Sukabumi juga menyiapkan opsi alternatif berupa lahan seluas tiga belas hektar di Kecamatan Cicurug. Menurut Wawan, lahan di Cicurug ini telah memenuhi enam dari tujuh kriteria yang ditetapkan, dengan satu-satunya kendala adalah kemiringan tanah yang melebihi sepuluh derajat namun kurang dari tiga puluh derajat.

Wawan berharap agar pembangunan sekolah rakyat permanen ini dapat segera direalisasikan sehingga dapat digunakan pada tahun ajaran 2026-2027. Saat ini, terdapat seratus siswa tingkat SMP di Kabupaten Sukabumi yang akan mengikuti kegiatan belajar di sekolah rakyat pada bulan Juli 2025. Untuk sementara waktu, kegiatan belajar mereka akan dilaksanakan di Gedung Sentra Phala Martha Sukabumi, Kecamatan Cibadak.