Eskalasi Konflik Timur Tengah: Iran Lancarkan Serangan Rudal, Israel Balas Ancaman

Ketegangan di Timur Tengah kembali memuncak setelah Iran melancarkan serangkaian serangan rudal ke wilayah Israel. Garda Revolusi Iran (IRGC) mengklaim bertanggung jawab atas serangan yang menargetkan Tel Aviv dan Haifa, yang disebut sebagai "Operation True Promise III". Serangan ini diklaim sebagai balasan atas tindakan Israel sebelumnya.

Menurut pernyataan IRGC yang dikutip oleh media Iran, Press TV, ratusan rudal ditembakkan pada Senin (16/6/2025) pukul 04.50 waktu setempat. IRGC mengklaim bahwa ini adalah serangan kedelapan yang dilancarkan terhadap Tel Aviv sejak Jumat (13/6).

Sebagai tanggapan atas serangan tersebut, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menyampaikan ancaman keras terhadap warga Teheran. Melalui pernyataan yang dipublikasikan melalui Telegram, Katz menuduh para pemimpin Iran sebagai "pembunuh pengecut" yang sengaja menargetkan warga sipil Israel.

"Diktator sombong dari Teheran telah berubah menjadi pembunuh pengecut, yang dengan sengaja menembaki garis depan sipil Israel dalam upaya untuk mencegah (militer Israel) melanjutkan serangan yang melumpuhkan kemampuannya," tulis Katz.

Katz menegaskan bahwa warga Teheran akan menanggung akibat dari tindakan tersebut, meskipun tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang bentuk pembalasan yang akan dilakukan Israel.

Rangkuman Perkembangan Terkini:

Berikut adalah poin-poin penting terkait eskalasi konflik ini:

  • Iran melancarkan serangan rudal ke Tel Aviv dan Haifa.
  • IRGC mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
  • Israel Katz mengancam warga Teheran sebagai balasan.
  • Ketegangan di Timur Tengah meningkat tajam.

Situasi ini meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya konflik yang lebih luas di kawasan Timur Tengah. Komunitas internasional menyerukan kepada kedua belah pihak untuk menahan diri dan mencari solusi diplomatik untuk meredakan ketegangan.