Tragedi di Banyuwangi: Anak TK Hilang Ditelan Arus Sungai saat Bermain

Banyuwangi, Jawa Timur dikejutkan dengan insiden memilukan. Seorang bocah berusia 6 tahun, Achmad Abu Ghozi, dilaporkan hilang setelah terseret arus sungai di wilayah Sutri, Kelurahan Sobo, pada Senin (16/6/2025) pagi. Gozhi, sapaan akrabnya, merupakan seorang siswa taman kanak-kanak (TK) yang nahas saat bermain di tepi sungai bersama seorang temannya.

Menurut keterangan saksi mata, insiden terjadi sekitar pukul 09.30 WIB. Gozhi dan temannya, yang diketahui bernama A dan juga berusia 6 tahun, sedang asyik bermain di pinggir sungai. Entah bagaimana, Gozhi terpeleset dan jatuh ke dalam sungai yang arusnya saat itu sedang deras. A, yang panik melihat kejadian tersebut, segera berlari mencari pertolongan dan melaporkan kejadian itu kepada orang tuanya. Orang tua A kemudian memberitahukan kejadian tersebut kepada Lucy Hofifah Parawangsah, ibu Gozhi, yang berusia 30 tahun.

Tetangga korban, Nur Diani, mengungkapkan bahwa Lucy sebelumnya telah memperingatkan Gozhi untuk tidak bermain di dekat sungai. Kondisi sungai saat itu memang tidak aman karena airnya keruh kecoklatan dan arusnya deras akibat hujan yang terus mengguyur wilayah Banyuwangi beberapa hari terakhir. Meskipun sudah diperingatkan, Gozhi dan teman-temannya sering bermain di sungai tersebut karena biasanya airnya dangkal. Gozhi dan keluarganya sendiri baru tiga bulan tinggal di lingkungan tersebut.

Saat ini, tim SAR gabungan dari berbagai instansi terkait tengah berupaya keras mencari keberadaan Gozhi. Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Banyuwangi menjadi pihak pertama yang menerima laporan kejadian ini dan langsung bergerak cepat melakukan pencarian. Mereka dibantu oleh Basarnas Banyuwangi, BPBD Banyuwangi, serta masyarakat setempat. Petugas menyisir aliran sungai hingga ke perairan laut dengan harapan dapat segera menemukan korban.

Komandan Tim (Dantim) Basarnas Banyuwangi, Nur Kholis Majid, menjelaskan bahwa pihaknya telah mengerahkan beberapa tim yang dibagi ke beberapa titik strategis di sepanjang aliran sungai. Dengan menggunakan alat tubing, tim SAR menyusuri dam-dam sungai dan area-area yang menjadi tempat berkumpulnya sampah bambu atau pohon, yang berpotensi menjadi tempat tersangkutnya korban.

"Semoga korban bisa segera ditemukan dan sesuai dengan Undang-Undang estimasi 7 hari," harap Nur Kholis Majid. Pencarian akan terus dilakukan secara intensif hingga batas waktu yang ditentukan, dengan harapan Gozhi dapat segera ditemukan dalam kondisi selamat.