Kematian Musisi Gustiwiw: Kenali Lebih Dekat Gejala Hipertensi yang Sering Terabaikan

Dunia musik dan penyiaran tanah air berduka atas kepergian mendadak Gusti Irwan Wibowo, yang lebih dikenal dengan nama Gustiwiw, pada usia 25 tahun. Musisi muda yang juga aktif sebagai penyiar radio ini ditemukan meninggal dunia di kamar mandi kediamannya pada hari Minggu, 15 Juni 2025. Kabar duka ini mengejutkan banyak pihak, terutama karena sebelumnya Gustiwiw diketahui sempat mengeluhkan pusing dan memiliki riwayat tekanan darah tinggi.

Menurut penuturan ibunda Gustiwiw, Sri Yulianti, almarhum sempat merasakan kondisi tubuh yang kurang baik sebelum ditemukan meninggal dunia. Hasil pemeriksaan dokter menunjukkan bahwa Gustiwiw mengalami peningkatan tekanan darah yang signifikan. "Sempat kata temannya pusing, terus setelah dokter diagnosis tensinya tinggi, terus jadi jantung," ujar Sri Yulianti saat ditemui di TPU Jatisari 2, Bekasi, pada Senin (16/6/2025). Kematian Gustiwiw menjadi peringatan bagi kita semua mengenai bahaya hipertensi dan pentingnya mengenali gejala-gejalanya sedini mungkin.

Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, sering disebut sebagai silent killer karena seringkali tidak menunjukkan gejala yang jelas. Banyak orang tidak menyadari bahwa mereka menderita hipertensi sampai kondisinya sudah parah dan menimbulkan komplikasi serius. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui gejala-gejala hipertensi yang sering diabaikan:

  • Sakit kepala di pagi hari: Nyeri kepala yang muncul saat bangun tidur, terutama jika terasa berdenyut di bagian belakang kepala, bisa menjadi indikasi awal hipertensi.
  • Mimisan tanpa sebab yang jelas: Pendarahan hidung yang terjadi secara tiba-tiba dan berulang dapat menjadi tanda lonjakan tekanan darah.
  • Gangguan penglihatan: Penglihatan kabur, buram, atau melihat bayangan ganda bisa disebabkan oleh tekanan darah tinggi yang mengganggu aliran darah ke mata.
  • Detak jantung tidak teratur: Jantung berdebar-debar atau irama jantung yang tidak normal bisa menandakan tekanan darah yang tidak stabil.
  • Telinga berdenging (tinnitus): Sensasi berdenging di telinga dapat muncul akibat gangguan aliran darah di pembuluh darah sekitar kepala dan leher.
  • Mual dan muntah: Gejala ini seringkali tidak langsung dikaitkan dengan hipertensi, tetapi dapat muncul pada tahap yang lebih berat dan mendesak.
  • Nyeri dada dan kecemasan berlebihan: Rasa sesak, tertekan, atau nyeri di bagian dada disertai rasa cemas yang ekstrem bisa menjadi tanda komplikasi serius dari tekanan darah tinggi.
  • Kehilangan kesadaran atau pingsan: Gejala paling berat yang bisa terjadi saat tekanan darah meningkat secara drastis dan menyebabkan kerusakan organ vital, termasuk otak.

Gejala-gejala di atas seringkali diabaikan karena dianggap sebagai keluhan ringan atau kelelahan biasa. Namun, jika muncul secara berulang atau tanpa sebab yang jelas, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Deteksi dini hipertensi sangat penting untuk mencegah komplikasi serius seperti penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, dan kerusakan mata.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan pemeriksaan tekanan darah secara berkala sebagai langkah utama deteksi dini hipertensi. Pemeriksaan ini cepat, mudah, dan tidak menimbulkan rasa sakit. Terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko, pemeriksaan rutin sangat dianjurkan. Faktor risiko hipertensi mencakup konsumsi garam dan lemak berlebih, kurang olahraga, kebiasaan merokok dan minum alkohol, serta kelebihan berat badan. Selain itu, faktor usia, riwayat keluarga, dan kondisi medis seperti diabetes turut meningkatkan risiko.

Pencegahan dan pengendalian hipertensi meliputi perubahan gaya hidup seperti mengurangi konsumsi garam, berhenti merokok, menjaga berat badan ideal, serta rutin beraktivitas fisik. Mengelola stres juga berperan penting dalam menurunkan tekanan darah. Kematian Gustiwiw menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk lebih peduli terhadap kesehatan diri sendiri dan tidak mengabaikan gejala-gejala yang mungkin muncul. Mari tingkatkan kesadaran akan hipertensi dan lakukan pemeriksaan rutin untuk menjaga kesehatan jantung dan mencegah komplikasi yang lebih serius.