KKP Geber Pembangunan 100 Kampung Nelayan Merah Putih: Target Rampung Akhir Tahun
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah mempersiapkan pembangunan ambisius, yakni 100 Kampung Nelayan Merah Putih yang ditargetkan rampung pada akhir tahun ini. Program ini merupakan wujud komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas masyarakat nelayan di seluruh Indonesia.
Saat ini, KKP sedang melakukan kurasi terhadap 910 proposal yang masuk. Proses seleksi ini sangat ketat, dengan fokus utama pada kepastian lahan yang akan digunakan. KKP memastikan lahan tersebut bebas dari sengketa, memiliki aksesibilitas yang baik, dan lokasinya strategis, terutama dekat dengan pelabuhan untuk memudahkan distribusi material pembangunan.
"Kami ingin memastikan lahan yang akan dibangun benar-benar siap, clear and clean, dan tidak terisolasi," tegas Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi, Sosial dan Budaya KKP, Trian Yunanda. Penegasan ini disampaikan dalam acara Morning Sea yang berlangsung di kantor KKP.
Target waktu penyelesaian proyek ini cukup ambisius, yaitu empat bulan, dimulai pada Agustus 2025. Untuk mendukung kelancaran program, KKP juga tengah menyiapkan regulasi yang akan menjadi landasan hukum dalam pelaksanaannya. Regulasi ini diharapkan dapat memberikan kepastian hukum dan menghindari potensi masalah di kemudian hari.
Program Kampung Nelayan Merah Putih ini terinspirasi dari keberhasilan pembangunan Kampung Nelayan Modern di Desa Samber Binyeri, Kabupaten Biak Numfor, Papua. Proyek percontohan tersebut menelan anggaran hingga Rp 22 miliar. KKP berencana mereplikasi model pembangunan di Biak Numfor ini ke 100 lokasi yang akan dibangun.
"Kampung Nelayan Merah Putih merupakan pengembangan dari model Kalamo di Biak Numfor. Anggaran yang disiapkan untuk setiap lokasi juga sama, yaitu Rp 22 miliar," ungkap Trian. Ia menambahkan bahwa program ini merupakan perhatian khusus dari Presiden RI untuk mendorong produktivitas masyarakat perikanan yang berkelanjutan serta mengubah wajah kampung nelayan menjadi lebih tertata dan modern.
Untuk menjadi Kampung Nelayan Merah Putih, suatu wilayah harus memenuhi beberapa kriteria utama:
- Mayoritas penduduk bekerja sebagai nelayan atau pembudidaya ikan: Minimal 80% penduduk harus berprofesi sebagai nelayan atau pembudidaya ikan.
- Ketersediaan lahan: Tersedia lahan dengan status yang jelas untuk pembangunan fasilitas produksi seluas lebih dari 1 hektare.
- Potensi sumber daya: Kampung tersebut harus memiliki potensi sumber daya ikan, budi daya ikan, serta wisata bahari yang dapat dikembangkan.
KKP berencana membangun berbagai fasilitas pendukung di Kampung Nelayan Merah Putih, antara lain:
- Dermaga
- Gudang beku
- Balai pelatihan
- Pabrik es
- Sentra kuliner
- Menara pandang
- Docking kapal
- Tempat pelelangan ikan (TPI) beserta drainase dan IPAL
- Gedung perkantoran
Dengan pembangunan fasilitas yang lengkap dan modern, diharapkan Kampung Nelayan Merah Putih dapat menjadi motor penggerak ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan. Program ini juga diharapkan dapat menarik minat generasi muda untuk terjun ke sektor perikanan, sehingga keberlanjutan sektor ini dapat terjamin.