Gejolak Timur Tengah Pengaruhi Performa Pasar Modal Indonesia

markdown Kondisi geopolitik global, khususnya eskalasi konflik antara Iran dan Israel, memberikan pengaruh terhadap pergerakan pasar saham di Indonesia. Bursa Efek Indonesia (BEI) mengakui adanya dampak dari ketegangan tersebut, meskipun berharap efeknya dapat diminimalisir.

Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, menyatakan bahwa gejolak geopolitik bukan hal baru bagi pasar modal Indonesia. Sebelumnya, perang antara Rusia dan Ukraina juga memberikan dampak serupa. "Gejolak geopolitik global sudah terjadi sejak perang Rusia-Ukraina. Untuk kondisi geopolitik terkini tentu kita harapkan dampaknya juga terbatas pada pasar kita," ujarnya.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan reaksi terhadap konflik yang terjadi. Pada saat perang Iran dan Israel meletus, IHSG mengalami penurunan sebesar 0,53% dan parkir pada level 7.166,06. Nilai transaksi pada hari itu tercatat sebesar Rp 15,21 triliun, dengan volume perdagangan mencapai 26,69 miliar saham dan frekuensi transaksi sebanyak 1.365.127 kali.

Secara kumulatif, selama periode 9-13 Juni 2025, IHSG tercatat mengalami pelemahan sebesar 0,74% dari posisi 7.113,425 pada pekan sebelumnya. Meskipun demikian, pada hari Jumat, IHSG mencatatkan net foreign buy sebesar Rp 478,76 miliar.

Pada perdagangan terakhir, IHSG kembali ditutup melemah sebesar 0,68% ke level 7.117,59. Volume transaksi tercatat sebesar 24,62 miliar saham dengan nilai mencapai Rp 14,97 triliun, serta frekuensi transaksi sebanyak 1.494.714 kali.

Sementara itu, pergerakan bursa saham di kawasan Asia juga menunjukkan variasi sebagai respons terhadap ketegangan di Timur Tengah. Menurut analisa Pilarmas Investindo Sekuritas, beberapa indeks saham utama di Asia menunjukkan performa yang beragam:

  • Nikkei 225 Index (N225) Tokyo: Menguat 1,26% ke level 38.311,30
  • Hang Seng Index (HSI) Hong Kong: Menguat 0,70% ke level 24.060,99
  • Shanghai Composite Index (SSEC): Menguat 0,35% ke level 3.388,72
  • Straits Times Index (STI) Singapura: Melemah 0,08% ke level 3.908,45

"Bursa Asia bergerak mixed karena investor tetap fokus pada meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, di mana konflik antara Israel dan Iran memasuki hari keempat," demikian pernyataan dari Pilarmas Investindo Sekuritas.