Fenomena Eksodus Pemain Manchester United: Beban Seragam atau Faktor Lingkungan?

Sejumlah pemain yang pernah membela Manchester United (MU) justru menunjukkan performa gemilang setelah meninggalkan Old Trafford. Fenomena ini memunculkan pertanyaan, apakah seragam kebesaran MU menjadi beban bagi pemain, ataukah ada faktor lain yang memengaruhi performa mereka?

Beberapa nama mencuat sebagai contoh keberhasilan pasca-MU. Scott McTominay, yang sempat kesulitan mendapatkan tempat utama di skuad Setan Merah, justru menjadi pilar penting Napoli setelah kepindahannya di musim panas 2024. Transfer senilai 25,7 juta Poundsterling itu terbukti menjadi investasi berharga bagi Napoli, karena McTominay berhasil mengantarkan tim meraih Scudetto dan dinobatkan sebagai pemain terbaik Serie A musim lalu. Keberhasilan McTominay ini kemudian menimbulkan kritik terhadap manajemen MU yang dianggap kurang tepat dalam memanfaatkan potensi pemain.

Contoh lainnya adalah Antony, pemain sayap yang diboyong dengan harga fantastis 95 juta Euro dari Ajax pada tahun 2022. Sempat meredup di MU, Antony menunjukkan sinarnya kembali saat dipinjamkan ke Real Betis pada Januari lalu. Dengan catatan sembilan gol dan lima assist dalam 26 pertandingan, Antony membuktikan bahwa dirinya bukanlah pemain gagal.

Bahkan, pemain seperti Marcus Rashford dan Jadon Sancho pun mengalami peningkatan performa setelah meninggalkan MU. Rashford, yang dipinjamkan ke Aston Villa, mencetak empat gol dan enam assist dalam 17 penampilan di paruh kedua musim 2024-2025. Sementara itu, Sancho berhasil meraih gelar juara Conference League bersama Chelsea, dengan sumbangan dua gol dan lima assist.

Menanggapi fenomena ini, Angel Gomes, mantan pemain akademi MU yang juga pernah bermain di tim utama, memberikan pandangannya. Gomes tidak sepenuhnya sepakat dengan anggapan bahwa pemain hanya terbebas dari beban seragam MU. Menurutnya, kesuksesan atau kegagalan seorang pemain dipengaruhi oleh berbagai faktor.

"Saya pikir beberapa pemain merasakan hal itu (lepas beban setelah meninggalkan MU)," ujar Gomes kepada BBC.

"Para pemain mungkin menyadari atau tidak menyadari beban itu, apa yang dibawanya, dan apa risikonya. Namun pada akhirnya, terkadang, itu tergantung pada lingkungan, waktu, dan memiliki hal-hal yang tepat untuk membantu Anda."

"Beberapa pemain yang telah hengkang lalu bermain lebih baik daripada saat mereka masih di MU, mungkin ada hal-hal yang berlaku di klub tertentu, pada saat itu, yang membantu mereka sukses."

Gomes menambahkan bahwa alasan kegagalan pemain di MU tidak sesederhana hanya karena mereka tidak mampu menahan beban seragam klub. Ada banyak faktor lain yang perlu dipertimbangkan.

Gomes, yang merupakan teman dekat Rashford, McTominay, dan Mason Greenwood, menghabiskan beberapa tahun di akademi MU sebelum akhirnya pindah ke Liga Prancis untuk bergabung dengan Lille. Kariernya semakin bersinar di Prancis, hingga ia mendapatkan panggilan untuk membela Timnas Inggris pada tahun 2024. Mulai musim depan, Gomes akan bermain untuk Marseille, bergabung dengan mantan rekan setimnya di MU, Mason Greenwood.

Fenomena ini memunculkan perdebatan mengenai peran klub dalam mengembangkan potensi pemain. Apakah MU memiliki lingkungan yang kondusif bagi pemain untuk berkembang, atau justru sebaliknya? Pertanyaan ini akan terus menjadi perbincangan di kalangan penggemar sepak bola dan pengamat.

  • Daftar Pemain yang bersinar setelah keluar dari MU:
    • Scott McTominay
    • Antony
    • Marcus Rashford
    • Jadon Sancho
    • Angel Gomes