Tragedi Himalaya: Keluarga Asal India Jadi Korban dalam Kecelakaan Helikopter
Tragedi di Himalaya: Keluarga Tewas dalam Kecelakaan Helikopter
Sebuah keluarga asal India menjadi korban dalam kecelakaan helikopter yang terjadi di wilayah Himalaya, tepatnya di dekat Kuil Kedarnath, Uttarakhand, India utara. Insiden tragis ini menambah daftar panjang kecelakaan penerbangan di wilayah tersebut, yang dikenal dengan kondisi cuaca ekstrem dan medan yang menantang.
Helikopter Bell 407 yang mereka tumpangi jatuh dan meledak di Gauro Mai Khark pada Minggu (15/6) pagi waktu setempat. Selain keluarga Jaiswal, helikopter itu juga membawa peziarah lain, seorang karyawan kuil Badrinath-Kedarnath, dan seorang pilot. Pihak berwenang telah mengidentifikasi para korban dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan.
Keluarga Jaiswal, yang terdiri dari Rajkumar Jaiswal, istrinya Shraddha, dan putri mereka yang masih balita bernama Kashi, berasal dari Kota Yavatmal. Mereka memulai perjalanan ziarah pada 12 Juni dengan tujuan mengunjungi Kuil Kedarnath yang suci. Namun, takdir berkata lain, dan impian mereka untuk beribadah di kuil tersebut berujung pada tragedi yang memilukan.
Penyelidikan awal menunjukkan bahwa helikopter tersebut dioperasikan oleh Aryan Aviation Pvt. Jarak pandang yang buruk diduga menjadi faktor utama penyebab kecelakaan. Namun, Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat Udara (AAIB) telah memulai penyelidikan mendalam untuk mengungkap penyebab pasti dari insiden ini.
Kecelakaan ini terjadi di tengah musim ziarah Char Dham Yatra, sebuah perjalanan suci yang melibatkan kunjungan ke empat kuil suci di wilayah Himalaya, termasuk Kedarnath. Kuil Kedarnath sendiri didedikasikan untuk Dewa Siwa dan menjadi tujuan penting bagi umat Hindu dari seluruh dunia.
Kondisi Penerbangan yang Menantang di Kedarnath
Wilayah Kedarnath dikenal dengan kondisi cuaca yang tidak dapat diprediksi dan perubahan mendadak, serta ketinggian yang ekstrem. Kondisi ini membuat penerbangan helikopter menjadi sangat berisiko. Kecelakaan helikopter bukan hal yang jarang terjadi di wilayah ini, terutama selama musim ziarah ketika lalu lintas udara meningkat pesat.
Beberapa insiden serupa juga pernah terjadi sebelumnya. Pada 7 Juni, sebuah helikopter melakukan pendaratan darurat karena masalah teknis tak lama setelah lepas landas. Beruntung, semua penumpang selamat dalam insiden itu. Namun, pada 8 Mei, sebuah helikopter jatuh di distrik Uttarkashi, menewaskan enam orang.
Otoritas penerbangan sipil dan operator helikopter perlu meningkatkan standar keselamatan dan melakukan pemeriksaan rutin untuk memastikan kelayakan terbang armada mereka. Selain itu, pelatihan pilot juga harus ditingkatkan untuk menghadapi kondisi penerbangan yang menantang di wilayah Himalaya.
Tragedi ini menjadi pengingat akan risiko yang terkait dengan penerbangan di wilayah pegunungan yang ekstrem. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan untuk menghadapi cobaan berat ini.