Danantara Jajaki Kemitraan Investasi dengan Temasek Singapura

Pemerintah Indonesia, melalui Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), tengah menjajaki potensi kolaborasi investasi dengan Temasek, sebuah perusahaan investasi terkemuka asal Singapura. CEO BPI Danantara, Rosan Roeslani, mengungkapkan bahwa inisiasi pembicaraan dengan Temasek telah dimulai sebagai bagian dari upaya menarik investasi asing ke Indonesia.

Rosan menjelaskan bahwa pembahasan awal mengenai potensi kemitraan ini berlangsung dalam serangkaian pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Singapura, Lawrence Wong, di Singapura. Dalam pertemuan tersebut, delegasi Indonesia secara aktif melobi Temasek untuk berinvestasi di berbagai sektor strategis di Indonesia.

"Kami telah melakukan pembicaraan lanjutan dengan Temasek Trust Fund, membahas bagaimana kita dapat bersinergi di berbagai bidang," ujar Rosan usai mendampingi Presiden Prabowo dalam pertemuan dengan PM Wong. "Saya yakin akan ada banyak kolaborasi antara Danantara dan Temasek. Saya bahkan sudah bertemu dengan chairman Temasek."

Untuk menindaklanjuti pembicaraan awal ini, Danantara akan membentuk tim khusus yang bertugas untuk menjalin komunikasi intensif dengan pihak Temasek. Tim ini akan bertugas untuk merumuskan kerangka kerja sama yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak, sejalan dengan arahan yang diberikan oleh Presiden Prabowo.

Presiden Prabowo sendiri, saat memberikan keterangan resmi bersama PM Lawrence Wong, secara khusus menyinggung potensi kemitraan antara Danantara dan Temasek. Beliau menekankan pentingnya kolaborasi ini dalam mengembangkan sektor energi terbarukan dan kawasan industri ramah lingkungan di Indonesia.

"Kami menantikan kolaborasi erat antara Temasek dan Danantara, khususnya di sektor energi terbarukan dan kawasan industri berkelanjutan," kata Presiden Prabowo.

Potensi investasi Temasek di Indonesia diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional, terutama dalam mempercepat transisi energi dan mendorong pembangunan industri yang berkelanjutan. Kemitraan ini juga diharapkan dapat membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat global.

Beberapa sektor yang menjadi fokus dalam penjajakan kerja sama ini antara lain:

  • Energi Terbarukan: Pengembangan energi surya, angin, hidro, dan sumber energi terbarukan lainnya.
  • Kawasan Industri Berkelanjutan: Pembangunan kawasan industri yang menerapkan prinsip-prinsip ramah lingkungan dan efisiensi energi.
  • Infrastruktur: Pembangunan infrastruktur pendukung energi terbarukan dan kawasan industri berkelanjutan.
  • Teknologi Hijau: Pengembangan dan penerapan teknologi inovatif untuk mengurangi emisi karbon dan meningkatkan efisiensi sumber daya.