Aktivitas Vulkanik Meningkat, Gunung Raung Berstatus Waspada, Masyarakat Diminta Waspada

Aktivitas vulkanik Gunung Raung, yang terletak di perbatasan Banyuwangi, Jember, dan Bondowoso, menunjukkan peningkatan signifikan dalam beberapa waktu terakhir. Erupsi yang terjadi beberapa kali telah memicu respons dari pemerintah daerah dan lembaga terkait untuk memastikan keselamatan masyarakat.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mengimbau warga untuk tetap tenang dan tidak panik dalam menghadapi situasi ini. Ia menekankan pentingnya mengikuti arahan dan petunjuk dari petugas yang berwenang serta tidak mempercayai informasi yang tidak jelas sumbernya. "Masyarakat mohon tetap tenang, tidak perlu panik. Ikuti petunjuk dan arahan dari petugas yang berwenang," ujarnya.

Status Gunung Raung saat ini berada pada Level II (Waspada), yang telah ditetapkan sejak Desember 2023. Status ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas vulkanik yang dapat berpotensi menimbulkan bahaya. Sebagai langkah antisipasi, aktivitas pendakian ke Gunung Raung telah ditutup sejak 14 Juni 2025, dan akan terus dievaluasi berdasarkan perkembangan situasi.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, Danang Hartanto, menyatakan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Raung di Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon. Koordinasi ini bertujuan untuk memantau perkembangan aktivitas gunung secara seksama dan memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat.

Berdasarkan data yang dihimpun, dalam periode 5-15 Juni 2025, tercatat 49 kali erupsi dengan mayoritas berupa embusan asap dari kawah utama. Asap yang teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas yang bervariasi. Status waspada ini mengindikasikan bahwa ancaman bahaya terbatas di sekitar pusat erupsi.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah mengeluarkan rekomendasi agar masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah atau puncak gunung. Hal ini dilakukan untuk menghindari potensi bahaya yang mungkin timbul akibat erupsi.

Penutupan jalur pendakian ke Gunung Raung merupakan langkah penting untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Hujan abu vulkanik yang terjadi di Pos 7 pendakian pada tanggal 14 Juni 2025 menjadi salah satu pertimbangan utama dalam penutupan ini.

PVMBG juga mencatat bahwa aktivitas kegempaan Gunung Raung didominasi oleh gempa erupsi atau letusan, dan tidak terekam kejadian gempa vulkanik yang signifikan. Material erupsi yang dikeluarkan sejak 5 hingga 12 Juni 2025 didominasi oleh batuan berukuran abu, dan sebarannya sebagian besar terbatas di sekitar kawah. Kondisi ini menunjukkan bahwa ancaman bahaya belum meluas, namun kewaspadaan tetap harus ditingkatkan.

Berikut adalah beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:

  • Status Gunung Raung: Level II (Waspada)
  • Rekomendasi PVMBG: Tidak beraktivitas dalam radius 3 km dari kawah
  • Penutupan pendakian: Sejak 14 Juni 2025, sampai waktu yang belum ditentukan
  • Koordinasi: BPBD Banyuwangi terus berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Raung

Masyarakat diimbau untuk terus memantau informasi resmi dari pemerintah daerah dan lembaga terkait, serta tidak mudah terpengaruh oleh berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Kewaspadaan dan kesiapsiagaan adalah kunci utama dalam menghadapi potensi bencana alam.