Penurunan Signifikan Kunjungan Wisata di Gunungkidul Selama Ramadan: Dampak Larangan Study Tour dan Faktor Musim

Penurunan Signifikan Kunjungan Wisata di Gunungkidul Selama Ramadan: Dampak Larangan Study Tour dan Faktor Musim

Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mengalami penurunan drastis jumlah kunjungan wisata hingga 70 persen selama bulan Ramadan. Data yang diperoleh dari Dinas Pariwisata Gunungkidul menunjukkan dampak signifikan dari berbagai faktor, termasuk kebijakan larangan study tour yang dikeluarkan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dan faktor musiman yang secara alami mempengaruhi tingkat kunjungan objek wisata.

Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul, Oneng Windu Wardana, mengungkapkan keprihatinan atas kelesuan sektor pariwisata lokal. "Sepinya kunjungan wisata di Gunungkidul, khususnya ke pantai-pantai, sangat terasa," ujar Windu saat dihubungi via telepon pada Senin, 10 Maret 2025. Ia menambahkan bahwa penurunan jumlah wisatawan sudah mulai terlihat bahkan sebelum bulan Ramadan dimulai, mengindikasikan adanya faktor lain yang turut berkontribusi terhadap situasi ini. Meskipun tidak merinci angka pasti penurunan sebelum Ramadan, Windu menekankan bahwa larangan study tour dari Jawa Barat memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap penurunan jumlah wisatawan.

Lebih lanjut, Sub Koordinator Objek dan Daya Tarik Wisata, Bidang Pengembangan Destinasi Dinas Pariwisata Gunungkidul, Aris Sugiyantoro, memberikan gambaran lebih detail mengenai penurunan tersebut. Aris mengungkapkan bahwa pada hari libur akhir pekan sebelum Ramadan, jumlah kunjungan wisatawan dapat mencapai sekitar 8.000 orang per hari. Angka ini mengalami penurunan drastis menjadi sekitar 2.000 orang per hari selama bulan Ramadan, menunjukkan penurunan sekitar 70 persen dibandingkan hari biasa. Kondisi ini menunjukkan tantangan besar bagi sektor pariwisata Gunungkidul untuk tetap bertahan di tengah penurunan kunjungan yang signifikan.

Meskipun demikian, harapan tetap ada. Windu Wardana menyatakan optimismenya bahwa kunjungan wisata akan kembali meningkat menjelang dan selama periode Lebaran. Ia memprediksi peningkatan jumlah wisatawan akan terlihat sekitar satu minggu sebelum hari raya, seiring dengan dimulainya masa liburan sekolah pada tanggal 21 Maret 2025. "Kami berharap, dengan dimulainya masa liburan sekolah, kunjungan wisata akan kembali naik," tambahnya. Peningkatan ini diharapkan dapat membantu memulihkan sektor pariwisata Gunungkidul dan meringankan dampak penurunan kunjungan yang telah terjadi selama Ramadan.

Analisis lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor lain yang berkontribusi terhadap penurunan kunjungan wisata di Gunungkidul. Studi lebih lanjut dapat mengeksplorasi secara detail pengaruh larangan study tour, dampak faktor musim, serta potensi strategi pemasaran dan pengembangan pariwisata yang lebih efektif untuk meningkatkan daya tarik Gunungkidul sebagai destinasi wisata.

Berikut beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:

  • Penurunan kunjungan wisata mencapai 70 persen selama Ramadan.
  • Larangan study tour dari Gubernur Jawa Barat berpengaruh signifikan.
  • Faktor musiman juga turut berkontribusi terhadap penurunan.
  • Diharapkan terjadi peningkatan kunjungan menjelang Lebaran.
  • Libur sekolah pada 21 Maret 2025 diproyeksikan meningkatkan kunjungan.
  • Perlu analisis lebih lanjut untuk mengidentifikasi faktor-faktor lain yang memengaruhi penurunan kunjungan.