Gerindra DKI Dorong Pembinaan Pemuda di Barak Militer Akibat Minimnya Anggaran Karang Taruna
Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta menyoroti efektivitas pembinaan anak muda melalui Karang Taruna (KT) yang dinilai kurang optimal. Anggota Komisi B DPRD DKI dari Fraksi Gerindra, Ryan Kurnia Ar Rahman, mengusulkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk menjajaki opsi pembinaan anak muda di lingkungan barak militer.
Usulan ini disampaikan dalam Rapat Paripurna Ranperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD (P2APBD) Tahun Anggaran 2024 di Gedung DPRD DKI Jakarta. Menurut Ryan, anggaran yang dialokasikan untuk pembinaan Karang Taruna terlampau kecil, sehingga dampaknya terhadap penurunan angka kenakalan remaja, seperti tawuran, masih minim. Ia berpendapat bahwa kurangnya dukungan anggaran menyebabkan anak muda lebih rentan terjerumus ke dalam kegiatan negatif.
Ryan menjelaskan, kerjasama dengan barak militer dapat menjadi alternatif yang menjanjikan. Ia menekankan pentingnya memberikan dukungan anggaran pasca-pelatihan agar para pemuda dapat mengimplementasikan kegiatan positif yang telah mereka pelajari. Gagasan ini muncul sebagai respons terhadap maraknya kasus tawuran yang melibatkan remaja di Jakarta, bahkan hingga menyebabkan korban jiwa.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menyatakan bahwa Jakarta memiliki pendekatan tersendiri dalam menangani kenakalan remaja, berbeda dengan kebijakan Gubernur Jawa Barat saat itu, Dedi Mulyadi, yang mengirimkan pelajar bermasalah ke barak militer. Meskipun demikian, usulan dari Fraksi Gerindra ini menunjukkan adanya perbedaan pandangan mengenai strategi yang paling efektif untuk membina generasi muda di ibu kota.
Kebijakan pengiriman pelajar ke barak militer pernah diterapkan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, sebagai bagian dari program pendidikan karakter. Meskipun menuai pro dan kontra, Dedi Mulyadi tetap menjalankan kebijakan tersebut, bahkan memasukkannya dalam Surat Edaran (SE) Nomor: 43/PK.03.04/KESRA tentang 9 Langkah Pembangunan Pendidikan Jawa Barat Menuju Terwujudnya Gapura Panca Waluya. Dalam surat edaran tersebut, terdapat klasifikasi perilaku siswa yang dianggap nakal dan memerlukan pembinaan khusus di barak TNI, seperti:
- Keterlibatan dalam tawuran
- Kecanduan bermain game
- Merokok
- Balapan liar
Usulan Fraksi Gerindra ini membuka diskusi baru mengenai pendekatan yang lebih komprehensif dan efektif dalam membina anak muda di Jakarta, terutama dalam mengatasi masalah kenakalan remaja dan memberikan mereka kesempatan untuk mengembangkan diri secara positif.