Donnarumma Jadi Pahlawan PSG, Nunez Gagal Total di Laga Sengit Anfield

Donnarumma Jadi Pahlawan PSG, Nunez Gagal Total di Laga Sengit Anfield

Drama adu penalti menghiasi laga babak 16 besar Liga Champions antara Liverpool dan Paris Saint-Germain (PSG) di Stadion Anfield, Rabu (12/3/2025) dini hari WIB. Pertandingan yang berakhir imbang 1-1 setelah waktu normal dan perpanjangan waktu, berujung pada kemenangan dramatis PSG dengan skor 4-1 lewat adu penalti. Di balik kemenangan tersebut, terdapat dua figur yang menjadi sorotan utama: Gianluigi Donnarumma, kiper PSG yang tampil heroik, dan Darwin Nunez, penyerang Liverpool yang menuai kritik tajam.

Donnarumma, sang penjaga gawang, menjadi pahlawan bagi timnya dengan sukses menepis dua tendangan penalti. Kemampuannya membaca arah tendangan, khususnya penalti lemah dari Darwin Nunez dan tendangan akurat Curtis Jones, membuatnya mendapatkan pujian selangit dari para penggemar dan media. Aksi gemilangnya di Anfield menjadi bukti nyata kelasnya sebagai spesialis adu penalti, yang mampu mengendalikan tekanan dan tampil cemerlang di momen krusial. Media sosial pun dibanjiri pujian bagi kiper berusia 26 tahun ini, banyak yang menyebutnya sebagai kunci kemenangan PSG dan keberhasilan melaju ke babak perempat final.

Berbeda jauh dengan kegemilangan Donnarumma, Darwin Nunez justru menjadi sasaran kritik pedas dari para penggemar. Kegagalannya mengeksekusi penalti dengan baik, ditandai dengan tendangan lemah yang mudah ditebak oleh Donnarumma, memicu gelombang cemoohan di media sosial. Kritik bukan hanya tertuju pada kegagalan penalti, tetapi juga penampilannya secara keseluruhan selama pertandingan. Nunez dinilai minim kontribusi dalam upaya Liverpool menyamakan kedudukan setelah gol Ousmane Dembele di awal pertandingan. Ekspektasi tinggi yang disematkan padanya sebagai ujung tombak Liverpool, tampaknya belum mampu dipenuhi oleh pemain asal Uruguay tersebut.

Berbagai komentar negatif bermunculan di media sosial, mengecam penampilan Nunez. Sejumlah warganet bahkan meminta Nunez untuk segera meninggalkan Liverpool karena dianggap menjadi beban tim. Statistik musim ini juga menjadi sorotan, dengan beberapa akun media sosial menunjukan perbandingan jumlah kartu kuning yang didapat Nunez jauh lebih banyak dibandingkan gol dan assistnya. Situasi ini semakin memperkuat persepsi negatif publik terhadap performa Nunez.

Kemenangan dramatis PSG di Anfield menjadi bukti nyata betapa tipisnya margin kemenangan di level tertinggi sepak bola Eropa. Performa kontras antara Donnarumma dan Nunez menjadi poin utama dalam laga tersebut, menunjukkan bagaimana keberhasilan dan kegagalan bisa berdampingan dalam sebuah pertandingan yang penuh tekanan.

Berikut beberapa komentar netizen di media sosial:

  • "Donnarumma, adu penalti, di tanah Inggris. Kelar itu Liverpool. Wembley aja bisa dikuasai, lhah ini cuma sekecil Anfield," ujar @RyanPMardiko.
  • "Dapat peluang depan gawang gak berani nendang. Dikasih kesempatan nendang pinalti juga gak masuk. Emang gak niat ni orang, pergi sajalah. Bawa sial doang Darwin Nunez," kata adiguna_baskoro.
  • "Darwin Nunez kayaknya dibuang di laut aja jadi makanan ikan lebih berguna daripada jadi striker. Bawa sial doang nih orang," ujar @ApolloSeiji.
  • "Hidup kadang gemilang, kadang juga Darwin Nunez," kata @rurijl.
  • "Darwin nunez 2024/2025 skornya banyakan kartu kuning daripada gol atau assist 7 gol, 6 assist, 8 kartu kuning," ujar @b4ngda.