Kisah Inspiratif Dua Polisi NTT: Dedikasi Tanpa Batas untuk Anak Yatim Piatu
Kisah Inspiratif Dua Polisi NTT: Dedikasi Tanpa Batas untuk Anak Yatim Piatu
Di tengah kesibukan menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, dua anggota kepolisian di Nusa Tenggara Timur (NTT) menunjukkan dedikasi luar biasa dalam membantu anak-anak yatim piatu dan terlantar. Mereka adalah Inspektur Polisi Dua (Ipda) Yunus Labba dan Ipda Ristiany Densy Doko, dua sosok yang menginspirasi dengan mendirikan panti asuhan dan memberikan pendidikan bagi anak-anak yang kurang beruntung.
Perjuangan Ipda Yunus Labba: Dari Kapolsek Hingga Pengasuh 115 Anak
Ipda Yunus Labba, yang kini menjabat sebagai Kapolsek Amarasi Timur, Kabupaten Kupang, telah memulai aksi sosialnya sejak tahun 2007. Berawal dari menampung beberapa anak terlantar di rumahnya, kini ia mengasuh 115 anak di Panti Asuhan Generasi Pengubah yang didirikannya pada tahun 2017. Anak-anak yang diasuhnya berasal dari berbagai suku di NTT, seperti Timor, Alor, Flores, Rote, Sabu, dan Sumba.
Sebagai seorang polisi dan juga pendeta Kristen Protestan, Ipda Yunus tidak hanya memberikan tempat tinggal dan makanan yang cukup, tetapi juga pendidikan yang layak hingga perguruan tinggi. Ia juga menekankan pentingnya disiplin dan pendidikan rohani bagi anak-anak asuhnya.
"Saya didik mereka agar disiplin sejak dini. Waktu ibadah harus tepat waktu, makan harus tepat waktu, belajar harus tepat waktu, keluar dari rumah ke sekolah harus tepat waktu, termasuk juga hal-hal kecil yang tidak beres di rumah, harus dibereskan," ujarnya.
Untuk memenuhi kebutuhan puluhan anak asuhnya, Ipda Yunus rela bekerja sampingan sebagai koordinator petugas keamanan di sebuah pusat perbelanjaan. Bahkan, ia juga menggadaikan Surat Keputusan (SK) sebagai anggota Polri di bank.
"Saya keluarkan dana pribadi sejak tahun 2007 sampai dengan 2023 mencapai sekitar Rp 1 miliar lebih. Termasuk kredit di bank dengan tenor hingga tahun 2039," ungkapnya.
Meski menghadapi berbagai kesulitan, Ipda Yunus tetap bersemangat untuk mewujudkan impiannya membangun sekolah dari TK hingga SMA di satu kompleks dengan asrama khusus anak yatim piatu dan anak telantar.
Atas dedikasinya, Ipda Yunus menerima Pin Emas Kapolri pada tahun 2020 dan piagam penghargaan dari Kapolda NTT pada tahun 2022.
Dedikasi Ipda Ristiany Densy Doko: Mengasuh di Wilayah Perbatasan
Langkah Ipda Yunus juga diikuti oleh Ipda Ristiany Densy Doko, seorang polisi wanita yang bertugas di Polres Belu, wilayah perbatasan Indonesia dan Timor Leste. Ia mendirikan panti asuhan dan sekolah PAUD di bawah naungan Yayasan Gracia Hati Mulia.
Ipda Densy mengasuh 67 anak di panti asuhan dan 92 anak di PAUD Elshaddai. Ia memberikan pendidikan gratis bagi anak-anak PAUD, mulai dari uang sekolah, seragam, hingga alat tulis.
"Yang tinggal di luar panti juga tetap kita perhatikan. Untuk kebutuhan mereka seperti makan, minum, sembako dan pakaian seragam, biasanya kami langsung antar ke tempat tinggal mereka," kata Ipda Densy.
Ipda Densy membangun panti asuhan dan PAUD sejak tahun 2018. Ia termotivasi untuk membantu anak-anak yatim piatu setelah sembuh dari sakit keras.
"Kita tahu sendiri bersama bahwa gaji polisi ini berapa sih? Mau bantu orang, pasti juga ya perlu pertimbangan," ujarnya.
Namun, dengan semangat yang kuat, Ipda Densy dan suaminya yang juga seorang polisi, Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda) Nikodemus Dubu, mengandalkan gaji dan usaha kos-kosan untuk membiayai operasional panti asuhan dan PAUD.
Atas ketulusannya, Ipda Densy juga menerima penghargaan dari Kapolda NTT pada HUT Bhayangkara ke-77 dan ke-78.
Apresiasi dari Pimpinan dan Pemerintah
Kiprah Ipda Yunus dan Ipda Densy mendapat apresiasi dari pimpinan Polda NTT dan Pemerintah Provinsi NTT.
Kepala Bidang Humas Polda NTT, Komisaris Besar Polisi Hendry Novika Chandra, mengatakan bahwa langkah kedua polisi ini merupakan wujud nyata pengabdian kepada masyarakat yang sangat membanggakan institusi Polri.
Gubernur NTT, Melki Laka Lena, juga memberikan apresiasi dan terima kasih kepada Ipda Yunus dan Ipda Densy atas kerja amal mereka.
"Sebagai Gubernur NTT, atas nama provinsi dan masyarakat, kami memberikan apresiasi dan terima kasih kepada Ipda Yunus Laba yang mengurus 115 anak di Kota Kupang dan Ipda Densy Doko yang mengurus 67 anak di Kabupaten Belu," kata Melki.
Kisah Ipda Yunus dan Ipda Densy menjadi inspirasi bagi kita semua untuk peduli terhadap sesama, terutama anak-anak yang membutuhkan perhatian dan kasih sayang. Dedikasi mereka menunjukkan bahwa dengan ketulusan dan kerja keras, kita dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan orang lain.