Kusala Sastra Khatulistiwa 2025 Umumkan Daftar Pendek: Lima Karya Terbaik di Setiap Kategori

Kusala Sastra Khatulistiwa (KSK) 2025 telah mengumumkan daftar pendek yang berisi 15 karya sastra terbaik yang terbit dalam rentang waktu 2024-2025. Daftar ini mencakup tiga kategori utama: kumpulan cerpen, novel, dan puisi. Penghargaan sastra bergengsi ini mendapatkan dukungan dari Dana Indonesiana Kementerian Kebudayaan dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Proses seleksi karya dilakukan oleh tim kurator yang terdiri dari Eka Kurniawan, Hasan Aspahani, dan Nezar Patria. Mereka bertugas memilih karya-karya yang dianggap paling menonjol dan memberikan kontribusi signifikan terhadap perkembangan sastra Indonesia. Gema Laksmi Mawardi, Direktur Program Kusala Sastra Khatulistiwa, menyampaikan apresiasi atas dukungan yang diberikan oleh Dana Indonesiana Kementerian Kebudayaan dan LPDP. Dukungan ini memungkinkan KSK untuk terus memberikan apresiasi kepada penulis dan penyair Indonesia.

Eka Kurniawan, salah satu kurator, menekankan bahwa karya-karya yang terpilih mengingatkan kita akan kekuatan sastra sebagai media untuk saling memahami dan bertukar gagasan. Sastra memberikan ruang bagi pembaca untuk menjelajahi berbagai kemungkinan makna melalui cerita dan puisi. Bagi penulis dan penyair, ini merupakan bentuk pengakuan atas kerja keras dan gagasan kreatif yang telah mereka tuangkan dalam karya mereka.

Berikut adalah daftar lengkap karya yang masuk dalam daftar pendek Kusala Sastra Khatulistiwa 2025:

Kategori Kumpulan Cerpen:

  • Akhir Sang Gajah di Bukit Kupu-kupu karya Sasti Gotama
  • Iblis Tanah Suci karya Arianto Adipurwanto
  • Keluarga Oriente karya Armin Bell
  • Mei Salon karya Iin Farliani
  • Musik Akhir Zaman karya Kiki Sulistyo

Kategori Novel:

  • BEK Karya Mahfud Ikhwan
  • Duri dan Kutuk karya Cicilia Oday
  • Matthes karya Alan TH
  • Oni Jouska karya Asep Ardian
  • Paya Nie karya Ida Fitri

Kategori Kumpulan Puisi:

  • Dengung Tanah Goyah karya Iyut Fitra
  • Hantu Padang karya Esha Tegar Putra
  • Nyawa, Tinggalah Sejenak Lebih Lama karya Pranita Dewi
  • Syekh Siti Jenar dan Sepinggan Puisi dalam Kobaran Api karya Syaiful Alim
  • Tilas Genosida karya A. Muttaqin