Aksi Pencurian Ceri Premium Gegerkan Jepang, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Pencurian Ceri Premium Gegerkan Prefektur Yamagata

Kasus pencurian buah ceri premium senilai jutaan rupiah menggemparkan Kota Kaminoyama, Prefektur Yamagata, Jepang. Kepolisian setempat mengonfirmasi hilangnya sekitar 200 kilogram ceri dari sebuah kebun, dengan nilai mencapai 1 juta yen atau setara dengan Rp 110 juta. Insiden ini menambah kekhawatiran para petani ceri di wilayah yang dikenal sebagai salah satu penghasil ceri terbesar di Jepang.

Kejadian ini terungkap setelah pemilik kebun, seorang pria berusia 74 tahun, mendapati puluhan pohon cerinya telah ludes dipanen secara ilegal pada Minggu pagi. Padahal, menurut pengakuannya, kondisi kebun masih aman saat terakhir kali diperiksa pada Jumat siang. Ia pun segera melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib.

Varietas Unggulan Sato Nishiki Jadi Target

Menurut laporan kepolisian, kebun yang menjadi sasaran pencurian memiliki total 67 pohon ceri. Dari jumlah tersebut, sekitar 50 pohon yang merupakan varietas unggulan Sato Nishiki habis tak tersisa. Sato Nishiki sendiri merupakan varietas ceri yang sangat populer di Jepang karena rasa manis dan teksturnya yang lembut. Ceri jenis ini seringkali digunakan sebagai hadiah mewah atau disajikan di restoran-restoran kelas atas.

Panen Buruk dan Harga Tinggi Picu Kejahatan

Prefektur Yamagata dikenal sebagai wilayah penghasil ceri utama di Jepang. Namun, pada tahun sebelumnya, wilayah ini mengalami panen ceri terburuk dalam sejarah akibat gelombang panas ekstrem. Kondisi ini menyebabkan harga ceri melonjak tinggi, sehingga meningkatkan risiko pencurian di kalangan petani. Pihak kepolisian kini tengah melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap pelaku pencurian dan mencegah kejadian serupa terulang kembali.