Malut United Akhiri Kontrak Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena Akibat Dugaan Pelanggaran Serius

Malut United secara resmi mengumumkan pemutusan kontrak kerja sama dengan Imran Nahumarury sebagai pelatih kepala dan Yeyen Tumena dari jabatannya sebagai direktur teknik klub. Keputusan ini diambil setelah manajemen klub menemukan indikasi kuat adanya pelanggaran serius yang dilakukan oleh keduanya.

Direktur Utama PT Malut Maju Sejahtera, Dirk Soplanit, mengungkapkan bahwa surat pemecatan telah disampaikan kepada Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena. Ia menekankan bahwa pelanggaran yang dilakukan oleh keduanya tidak sejalan dengan nilai-nilai, prinsip, dan tujuan yang dianut oleh klub.

"Keputusan berat ini terpaksa kami ambil demi menjaga keberlangsungan dan integritas klub. Bagi kami, Malut United adalah prioritas utama di atas kepentingan individu," ujar Dirk Soplanit.

Langkah ini terbilang mengejutkan mengingat performa Malut United yang cukup baik di Liga 1 musim 2024/2025. Di bawah arahan Imran Nahumarury, tim berjuluk Naga Gamalama tersebut berhasil menempati posisi tiga klasemen, sebuah pencapaian yang patut diapresiasi mengingat ketatnya persaingan di liga.

Dirk Soplanit menambahkan bahwa dalam dua tahun terakhir, manajemen klub fokus membangun fondasi yang kuat untuk menjadi klub profesional. Upaya tersebut meliputi pembangunan merek (branding) klub dan penyiapan infrastruktur yang memadai. Pengembangan bisnis klub akan menjadi fokus utama setelah fondasi yang kokoh berhasil dibangun.

Manajemen Malut United berharap bahwa pengumuman ini dapat mengakhiri spekulasi dan polemik yang berkembang di masyarakat. Meskipun demikian, detail spesifik mengenai pelanggaran yang dilakukan oleh Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena belum diungkapkan secara rinci kepada publik.

Berikut adalah beberapa poin penting terkait situasi ini:

  • Pemecatan: Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena dipecat dari Malut United.
  • Alasan: Diduga melakukan pelanggaran berat yang bertentangan dengan filosofi klub.
  • Pernyataan Klub: Prioritas klub di atas kepentingan individu.
  • Kinerja Tim: Malut United finis di posisi tiga Liga 1.
  • Fokus Klub: Membangun fondasi klub profesional.
  • Transparansi: Detail pelanggaran belum diungkapkan ke publik.

Manajemen klub akan segera mencari pengganti yang sesuai untuk mengisi posisi pelatih kepala dan direktur teknik, guna memastikan persiapan tim untuk musim kompetisi mendatang tetap berjalan lancar. Pihak klub belum memberikan pernyataan lebih lanjut terkait masalah ini, tetapi berjanji akan memberikan informasi lebih lanjut jika ada perkembangan baru.