ETF Emas Siap Ramaikan Pasar Modal Indonesia, BEI Optimis Kuartal IV-2025

Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana meluncurkan produk investasi baru berupa Exchange Traded Fund (ETF) emas. Inisiatif ini, yang telah dipersiapkan sejak tahun 2023, ditargetkan akan terealisasi pada kuartal IV-2025.

Analis Investasi Capital Asset Management, Martin Aditya, menyambut baik rencana peluncuran ETF emas ini. Ia menilai langkah ini sebagai respon positif terhadap dinamika pasar dan memberikan lebih banyak opsi bagi investor. "ETF emas memiliki prospek yang cerah, terutama dengan momentum tingginya permintaan emas saat ini," ujarnya.

Ketidakpastian ekonomi global dan konflik yang berkelanjutan mendorong emas sebagai aset safe haven yang menarik. Kehadiran ETF emas diharapkan dapat memperluas jangkauan investasi emas, memberikan kemudahan akses bagi investor dengan berbagai profil risiko.

Namun, Martin menekankan perlunya edukasi pasar, terutama bagi investor ritel yang mungkin belum familiar dengan produk ETF. Belajar dari pengalaman ETF saham yang kurang likuid, sosialisasi yang efektif menjadi kunci keberhasilan adopsi ETF emas.

Martin optimis bahwa ETF emas akan menarik minat investor ritel dan institusi. Soliditas harga emas sebagai underlying asset menjadi daya tarik utama. Ia menekankan pentingnya peran regulator, seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan BEI, dalam meningkatkan literasi investasi ETF. Popularitas dan likuiditas ETF di pasar global menunjukkan potensi besar adopsi di pasar domestik.

Bagi investor yang tertarik berinvestasi pada ETF emas, Martin mengingatkan untuk mencermati kondisi global. Volatilitas pasar akibat ketidakpastian global dapat memengaruhi pergerakan harga emas spot dan indeks dolar AS. Pemantauan pergerakan dolar AS dan sentimen yang memengaruhinya menjadi krusial.

Selain itu, rekam jejak manajer investasi yang mengelola ETF juga perlu diperhatikan. Kinerja dan reputasi manajer investasi menjadi faktor penting dalam memilih produk ETF yang sesuai dengan tujuan investasi.