Perjalanan Spiritual Tukang Pijat Surabaya: Dari Layanan Rumahan Hingga Tanah Suci

Rochmad Munandar, seorang terapis pijat asal Surabaya, telah kembali ke tanah air setelah menunaikan ibadah haji. Bersama istrinya, Yuli Khotimah, Rochmad tiba di Surabaya pada Senin (16/6/2025) sebagai bagian dari Kloter 16.

Perjalanan Rochmad menuju Baitullah merupakan buah dari kesabaran dan kerja keras selama bertahun-tahun. Mendaftar haji sejak 2012, pasangan ini akhirnya mendapatkan kesempatan untuk mewujudkan impian mereka di tahun 2025. Yuli, yang sebelumnya berprofesi sebagai guru bahasa di Hong Kong, turut serta dalam mengumpulkan dana untuk perjalanan suci ini.

Rochmad dikenal sebagai tukang pijat yang tidak pernah mematok tarif. Ia menerima bayaran seikhlasnya dari para pelanggannya. Meskipun demikian, penghasilannya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menabung untuk biaya haji. Setiap hari, Rochmad melayani antara dua hingga empat pasien, baik di rumahnya maupun di kediaman pelanggan.

Kemampuan memijat Rochmad merupakan warisan dari kakeknya. Ia mulai mempelajari teknik pijat sejak masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan mulai membuka praktik profesional pada tahun 1998. Selama berada di Mekkah dan Madinah, Rochmad tidak hanya fokus pada ibadah, tetapi juga memanfaatkan keahliannya untuk membantu sesama jemaah haji.

Banyak jemaah yang mencari Rochmad untuk mendapatkan layanan pijat. Bahkan, ia sempat memijat artis ternama Indonesia, Arie Untung, serta Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama RI, Muchlis Hanafi. Rochmad merasa bersyukur karena kesempatannya untuk membantu orang lain tidak mengganggu pelaksanaan ibadah hajinya.

Salah satu pengalaman yang paling berkesan bagi Rochmad adalah ketika ia membantu seorang jemaah yang telah menderita sakit selama 10 tahun. Setelah berobat ke berbagai tempat tanpa hasil, jemaah tersebut merasakan perbaikan kondisi setelah dipijat oleh Rochmad.

Pengalaman memijat di sekitar Masjidil Haram dan Tower Zamzam menjadi momen spiritual yang tak terlupakan bagi Rochmad. Ia merasa berat untuk meninggalkan Tanah Suci dan merindukan suasana spiritual yang ia rasakan selama menjalankan ibadah haji.