Serangan Israel Hentikan Siaran Langsung Stasiun TV Iran, Seorang Dilaporkan Tewas
Sebuah serangan yang diduga dilakukan oleh Israel telah mengganggu siaran langsung di stasiun televisi pemerintah Iran, IRINN, pada Senin malam. Insiden tersebut tidak hanya menghentikan program yang sedang berlangsung, tetapi juga dilaporkan menyebabkan satu orang tewas.
Menurut laporan dari berbagai sumber, termasuk pernyataan yang dirilis oleh militer Israel, serangan itu menargetkan fasilitas penyiaran yang dikelola oleh Organisasi Penyiaran Republik Islam Iran (IRIB). Video yang beredar menunjukkan seorang pembawa berita yang sedang bertugas tiba-tiba terkejut oleh ledakan dahsyat. Layar televisi dipenuhi asap dan puing-puing, memaksa penyiar tersebut untuk segera meninggalkan tempat duduknya di tengah seruan "Tuhan Maha Besar".
Militer Israel mengklaim bahwa gedung tersebut berfungsi ganda sebagai pusat komunikasi yang digunakan oleh angkatan bersenjata Iran. Mereka menyatakan bahwa serangan itu merupakan operasi yang ditargetkan berdasarkan informasi intelijen yang akurat. Tujuan dari serangan itu, menurut militer Israel, adalah untuk melumpuhkan kemampuan komunikasi militer Iran.
IRIB mengkonfirmasi bahwa salah satu karyawan mereka, yang diidentifikasi sebagai Masoume Azimi, tewas dalam serangan tersebut. Namun, mereka tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai apakah Azimi berada di studio IRINN pada saat kejadian. Ketika dimintai komentar, militer Israel mengarahkan pertanyaan ke pernyataan sebelumnya yang menekankan bahwa target mereka adalah pusat komunikasi militer.
Serangan terhadap stasiun televisi Iran ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran, yang telah memasuki hari kelima. Aksi saling serang terus berlanjut, dengan sirene serangan udara terdengar di Tel Aviv pada tengah malam ketika Iran meluncurkan lebih banyak rudal ke wilayah Israel.