Prabowo Subianto Hadiri Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg, Bahas Potensi Perdagangan Bebas dengan Rusia
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dijadwalkan untuk memberikan pidato penting di Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg (SPIEF) ke-28, yang berlangsung dari tanggal 18 hingga 21 Juni 2025. Kehadiran Prabowo di forum bergengsi ini, atas undangan langsung dari Presiden Vladimir Putin, menandai langkah strategis untuk mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Rusia. Forum ini menjadi wadah penting bagi para pemimpin bisnis global dan para pembuat kebijakan untuk membahas isu-isu ekonomi krusial, dengan fokus khusus pada tantangan yang dihadapi negara-negara berkembang.
Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, menekankan pentingnya kunjungan kenegaraan ini dalam memperkuat kerja sama komprehensif antara Indonesia dan Rusia. Partisipasi aktif Indonesia dalam forum internasional seperti SPIEF menunjukkan pengakuan global yang semakin meningkat terhadap peran Indonesia sebagai pemain penting dalam lanskap global, terutama di tengah meningkatnya kompleksitas tantangan global. Forum ini secara rutin diselenggarakan sejak tahun 1997 dan sejak tahun 2006 berada di bawah naungan langsung Presiden Rusia, forum ini telah menjadi platform penting untuk dialog ekonomi global.
Presiden Putin, dalam sambutannya kepada para peserta forum, menyoroti tema utama SPIEF tahun ini, yaitu "Nilai-Nilai Bersama: Fondasi Pertumbuhan di Dunia Multipolar". Ia menekankan komitmen Rusia untuk menjunjung tinggi prinsip-prinsip pembangunan berdaulat dan menghormati identitas budaya masing-masing negara. Putin juga menekankan pentingnya kerja sama yang setara dan saling menguntungkan, yang bebas dari segala bentuk tekanan atau sanksi. Rusia bertekad untuk membangun sistem kerja sama internasional yang efektif, adil, dan saling menguntungkan, khususnya melalui kemitraan dengan negara-negara anggota BRICS.
Salah satu agenda penting yang dibahas dalam forum ini adalah kemajuan negosiasi perjanjian perdagangan bebas (FTA) antara Indonesia dan negara-negara anggota Eurasian Economic Union (EAEU). EAEU, yang terdiri dari Rusia, Armenia, Belarus, Kazakhstan, dan Kyrgyzstan, merupakan pasar potensial yang besar bagi produk-produk Indonesia. Pemerintah Indonesia menargetkan penyelesaian negosiasi FTA dengan EAEU pada semester pertama tahun 2025. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa negosiasi FTA dengan EAEU telah mencapai tahap akhir, dengan hanya satu putaran negosiasi yang tersisa sebelum perjanjian tersebut dapat diselesaikan.
Setelah substansi perjanjian diselesaikan, pemerintah Indonesia akan melakukan proses legal scrubbing atau harmonisasi dokumen perjanjian. Airlangga Hartarto juga menyoroti semakin strategisnya hubungan ekonomi antara Indonesia dan Rusia di tengah ketidakpastian ekonomi global. Investasi Rusia di Indonesia mencakup berbagai sektor, termasuk energi, keamanan siber, pendidikan, kesehatan, dan pariwisata. Pemerintah Indonesia juga membuka peluang bagi Badan Pengelola Investasi Danantara untuk terlibat dalam proyek-proyek strategis di masa depan.
Wakil Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rusia, Alexey Gruzdev, menegaskan ambisi Rusia untuk menyelesaikan FTA dengan Indonesia. Ia menyatakan bahwa Rusia bersedia untuk fleksibel dalam negosiasi untuk menghilangkan sebagian besar hambatan perdagangan. Dengan menghilangkan hambatan-hambatan tersebut, diharapkan perdagangan antara Indonesia dan Rusia akan meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun mendatang.
Daftar Prioritas Pembahasan:
- Kerja sama demografi
- Peningkatan produktivitas
- Peningkatan pendidikan
- Peningkatan layanan kesehatan
- Perlindungan sosial