Optimisme Gencatan Senjata Iran-Israel Dorong Kinerja Positif Pasar Saham Global
Pasar saham global menunjukkan sinyal positif pada hari Senin, membalikkan tren penurunan yang terjadi pada minggu sebelumnya. Sentimen pasar didorong oleh harapan meredanya ketegangan antara Iran dan Israel, yang sebelumnya memicu kekhawatiran global.
Investor menunjukkan kepercayaan diri menyusul laporan mengenai upaya Iran untuk menenangkan situasi dengan Israel, setelah sebelumnya terjadi saling serang terkait program nuklir. Laporan ini memicu optimisme di kalangan pelaku pasar, sehingga mendorong aksi beli secara luas.
Indeks Dow Jones Industrial Average tercatat naik 0,75%, sementara S&P 500 mengalami kenaikan 0,94%. Kenaikan signifikan juga terjadi pada indeks Nasdaq Composite, yang melonjak sebesar 1,52%. Indeks global MSCI turut merasakan imbas positifnya, dengan kenaikan 1,09% pada pembukaan pasar AS, dan stabil hingga penutupan dengan kenaikan 0,88%.
Di Eropa, indeks STOXX 600 juga mengalami penguatan, terutama didorong oleh sektor perjalanan. Pasar saham di wilayah Teluk juga menunjukkan pemulihan, memberikan indikasi bahwa sentimen positif mulai menyebar secara global. Saham-saham unggulan di China juga ikut terangkat, seiring dengan rilis data yang menunjukkan peningkatan penjualan ritel dan output industri yang sesuai dengan ekspektasi pasar.
Penurunan harga minyak turut menjadi faktor pendukung optimisme pasar. Harga minyak mentah mengalami penurunan sekitar US$ 1 per barel, setelah Wall Street Journal melaporkan upaya Iran untuk meredakan konflik dengan Israel. Sebelumnya, konflik kedua negara sempat memicu kekhawatiran akan gangguan pasokan energi, yang berdampak pada lonjakan harga minyak dan kinerja pasar secara keseluruhan.
Sumber dari Reuters mengungkapkan bahwa Iran telah meminta bantuan sekutu-sekutunya di kawasan untuk menekan Presiden AS saat itu, Donald Trump, agar mempengaruhi Israel untuk menyetujui gencatan senjata. Inisiatif ini dipandang sebagai upaya konkret untuk meredakan ketegangan dan membuka jalan bagi dialog.
Namun, di tengah optimisme yang berkembang, ketegangan geopolitik masih tetap menjadi perhatian. Perbedaan pendapat di antara para pemimpin negara-negara anggota Group of Seven (G7) yang tengah mengadakan pertemuan di Kanada menambah kompleksitas situasi. Ketidakpastian mengenai apakah Presiden Trump akan menandatangani rancangan pernyataan bersama yang menyerukan de-eskalasi konflik antara Iran dan Israel juga menjadi sorotan.
Peter Cardillo, Kepala Ekonom Pasar di Spartan Capital Securities, New York, berpendapat bahwa eskalasi konflik hingga melibatkan intervensi langsung AS atau perang besar-besaran dinilai kecil kemungkinannya. Ia meyakini bahwa situasi ini bersifat sementara, sehingga pasar bereaksi positif. Pada penutupan perdagangan, harga minyak Brent berada di angka US$ 73,23 per barel, turun US$ 1 atau sekitar 1,35%.
Berikut daftar ringkasan poin penting:
- Pasar saham global menguat setelah mencatat kerugian pada pekan sebelumnya.
- Harga minyak turun sekitar US$ 1 per barel.
- Optimisme pasar didorong oleh laporan bahwa Iran berupaya mengakhiri ketegangan dengan Israel.
- Indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,75%, S&P 500 menguat 0,94%, dan Nasdaq Composite melonjak 1,52%.
- Indeks Eropa STOXX 600 terdorong oleh penguatan saham sektor perjalanan.
- Iran meminta sekutu-sekutunya untuk mendesak Presiden AS agar mempengaruhi Israel untuk menyetujui gencatan senjata.
- Terdapat perbedaan pandangan di antara para pemimpin G7 mengenai konflik Iran-Israel.