Gaya Hidup Tak Sehat Picu Komplikasi Hipertensi, Diabetes, hingga Penyakit Ginjal yang Diderita Seorang Dosen di Tegal

Di Tegal, seorang dosen bernama Fatchurrozak Himawan (46) berbagi pengalaman pahitnya berjuang melawan tiga penyakit kronis sekaligus: hipertensi, diabetes, dan penyakit ginjal kronis. Setelah sepuluh tahun hidup dengan hipertensi, ia menerima diagnosis diabetes tipe dua dan penurunan fungsi ginjal pada tahun sebelumnya.

Meski harus menjalani proses pengobatan yang tidak mudah, Fatchurrozak tetap bersyukur karena penurunan fungsi ginjalnya terdeteksi lebih awal. Hal ini memungkinkannya untuk mendapatkan perawatan yang tepat tanpa harus bergantung pada dialisis atau cuci darah seumur hidup.

Fatchurrozak mengakui bahwa akar dari masalah kesehatan yang dialaminya adalah gaya hidup yang tidak sehat dan cenderung bebas. Ia jarang berolahraga dan tidak pernah memperhatikan asupan makanan yang masuk ke tubuhnya.

Kebiasaan makannya pun jauh dari kata sehat. Ia sering mengonsumsi makanan dalam porsi besar dengan kandungan gula, garam, dan lemak yang tinggi.

"Kalau pagi, saya biasa makan nasi bungkus, dan satu bungkus rasanya tidak cukup, harus dua. Siang pun makannya pasti lebih dari satu piring. Sehari bisa makan empat kali, bahkan kalau malam capek, masih nambah nasi goreng, belum lagi jajanannya," ungkap Fatchurrozak.

Ia juga mengakui bahwa berat badannya jauh dari ideal.

"Tinggi saya 167 cm, tapi berat badan saya awalnya 80 kg, termasuk overweight," imbuhnya.

Fatchurrozak berharap kisahnya ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi orang lain, terutama mereka yang masih dalam kondisi sehat. Ia menekankan pentingnya melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dan menerapkan pola hidup sehat sedini mungkin.

Pada tahun 2019, ketika pertama kali didiagnosis prediabetes, ia mengabaikan saran dari ahli kesehatan untuk mengubah gaya hidupnya. Ia merasa tidak ada gejala yang signifikan, sehingga ia tetap mempertahankan kebiasaan lamanya.

Namun, keputusannya tersebut berakibat fatal. Pada tahun 2024, ia didiagnosis diabetes melitus tipe dua dan fungsi ginjalnya menurun hingga 80 persen.

"Bagi orang-orang seperti saya yang memiliki riwayat DM (diabetes melitus), hipertensi, dan penurunan fungsi ginjal, penting untuk benar-benar memanajemen kondisi ini. Perhatikan diet dan pola makan dengan seksama. Jika tidak, kondisi akan terus memburuk, baik fungsi ginjal maupun diabetesnya," pungkas Fatchurrozak.