Pentagon Gandeng OpenAI dalam Proyek AI Senilai Rp3,2 Triliun

Pentagon Jalin Kemitraan Strategis dengan OpenAI dalam Pengembangan AI

Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS), atau yang dikenal sebagai Pentagon, mengumumkan kolaborasi dengan OpenAI, perusahaan teknologi di balik ChatGPT, dalam sebuah proyek pengembangan kecerdasan buatan (AI) yang signifikan. Kemitraan ini ditandai dengan kontrak senilai 200 juta dolar AS, setara dengan sekitar Rp3,2 triliun, yang akan digunakan untuk mengembangkan teknologi AI yang dapat mendukung misi pertahanan dan keamanan nasional.

Pengumuman ini muncul beberapa bulan setelah OpenAI mengumumkan niatnya untuk bekerja sama dengan Anduril, sebuah perusahaan rintisan teknologi pertahanan, dalam mengintegrasikan sistem AI ke dalam berbagai aplikasi militer. Menurut pernyataan resmi Departemen Pertahanan, kolaborasi ini bertujuan untuk mengembangkan prototipe AI mutakhir yang akan mengatasi tantangan kritis di bidang keamanan nasional, baik dalam konteks militer maupun administratif.

Kontrak ini menandai langkah penting bagi OpenAI, menjadi kontrak pertama yang tercatat secara resmi dengan Departemen Pertahanan AS. Sebelumnya, Anduril telah menerima kontrak senilai 100 juta dolar AS pada Desember 2024. Langkah OpenAI ini mengikuti jejak pesaingnya, Anthropic, yang baru-baru ini menjalin kemitraan dengan Palantir dan Amazon untuk menyediakan model AI kepada lembaga pertahanan dan intelijen di AS.

CEO OpenAI, Sam Altman, sebelumnya telah menyatakan pentingnya keterlibatan perusahaannya dalam sektor pertahanan. Dalam sebuah diskusi publik, Altman menekankan bahwa OpenAI merasa bangga dan ingin berkontribusi pada keamanan nasional. Kontrak ini merupakan bagian dari inisiatif OpenAI for Government, yang bertujuan untuk menyediakan layanan ChatGPT Gov dan teknologi AI lainnya yang dirancang khusus untuk lembaga pemerintah AS.

OpenAI menjelaskan bahwa kontrak ini akan memanfaatkan keahlian AI terdepan mereka untuk membantu Departemen Pertahanan dalam menciptakan prototipe dan sistem baru, mulai dari peningkatan layanan kesehatan bagi anggota militer dan keluarga mereka, hingga pengelolaan data program dan akuisisi, serta pertahanan siber proaktif. Perusahaan juga menegaskan komitmennya untuk memastikan bahwa semua penggunaan AI akan mematuhi kebijakan dan pedoman etis yang telah ditetapkan.

Menurut dokumen resmi, kontrak ini diberikan kepada OpenAI Public Sector LLC, dan sebagian besar proyek akan dijalankan di Wilayah Ibu Kota Nasional, termasuk Washington D.C., Maryland, dan Virginia.

Penguatan Infrastruktur AI dan Proyek Skala Besar

Seiring dengan kontrak ini, OpenAI juga berinvestasi dalam memperkuat infrastruktur komputasi di dalam negeri. Sam Altman sebelumnya telah mengumumkan proyek Stargate, sebuah inisiatif senilai 500 miliar dolar AS untuk membangun pusat komputasi AI di AS.

Meskipun kontrak dengan Departemen Pertahanan merupakan pencapaian signifikan, nilainya hanya sebagian kecil dari total pendapatan OpenAI. Perusahaan ini dilaporkan menghasilkan lebih dari 10 miliar dolar AS per tahun. Selain itu, OpenAI baru-baru ini mengumumkan putaran pendanaan sebesar 40 miliar dolar AS, dengan valuasi perusahaan mencapai 300 miliar dolar AS. Microsoft, penyedia layanan komputasi awan untuk OpenAI, juga mengumumkan bahwa Badan Sistem Informasi Pertahanan (DISA) telah menyetujui penggunaan layanan Azure OpenAI untuk memproses data rahasia pemerintah AS.