Pergeseran Paradigma: Generasi Muda Lebih Aktif Ajarkan Investasi kepada Anak

Era digital membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk cara keluarga di Indonesia mendidik anak-anak tentang keuangan. Sebuah survei terbaru mengungkap adanya pergeseran menarik dalam pola edukasi keuangan lintas generasi. Generasi X, yang tumbuh besar di era konvensional, cenderung menekankan pentingnya menabung di bank sebagai fondasi keuangan yang kokoh. Namun, generasi Millenial dan Zillenial, yang lebih akrab dengan teknologi dan pasar modal, mulai aktif memperkenalkan investasi sebagai alternatif yang menjanjikan.

Survei tersebut menunjukkan bahwa mayoritas orang tua dari Generasi X (sekitar 93%) telah mengenalkan konsep tabungan bank kepada anak-anak mereka sejak usia sekolah dasar hingga menengah. Bagi mereka, bank adalah lembaga keuangan yang aman dan terpercaya untuk menyimpan uang dan belajar disiplin dalam mengelola keuangan. Namun, pendekatan ini mulai berubah seiring dengan munculnya generasi Millenial. Meskipun masih ada sebagian yang mengajarkan tentang tabungan, persentasenya lebih rendah, yaitu sekitar 73%. Generasi Millenial dan Zillenial melihat investasi sebagai cara yang lebih efektif untuk mengembangkan aset dan mencapai tujuan keuangan jangka panjang.

Fenomena ini terlihat jelas dari meningkatnya minat terhadap investasi pasar modal di kalangan keluarga muda. Generasi Millenial dan Zillenial menjadi penggerak utama dalam memperkenalkan instrumen investasi ini kepada anak-anak mereka. Bahkan, di kalangan Zillenial, angka partisipasinya mencapai 34%, menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap investasi. Mereka percaya bahwa dengan memberikan pemahaman tentang investasi sejak dini, anak-anak akan lebih siap menghadapi tantangan keuangan di masa depan dan meraih kebebasan finansial.

President Director PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Afifa, menjelaskan bahwa rendahnya pengetahuan tentang investasi di masa lalu mungkin disebabkan oleh kurangnya literasi investasi di kalangan orang tua atau pengalaman buruk terkait penipuan investasi. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk membekali diri dengan pengetahuan yang benar dan bijak sebelum mengajarkannya kepada anak-anak mereka.

Temuan ini menjadi momentum penting untuk mendorong lebih banyak orang tua untuk memberikan edukasi investasi yang sehat dan bijak kepada anak-anak mereka sejak dini. Dengan pemahaman yang baik tentang risiko dan potensi keuntungan investasi, generasi muda dapat membuat keputusan keuangan yang lebih cerdas dan mencapai tujuan finansial mereka di masa depan. MAMI, sebagai perusahaan manajer investasi, berkomitmen untuk memberikan edukasi investasi melalui berbagai saluran yang mudah diakses oleh masyarakat Indonesia.

Pergeseran gaya hidup keuangan ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia semakin sadar akan pentingnya diversifikasi investasi. Tidak lagi hanya mengandalkan tabungan di bank, mereka mulai melirik instrumen pasar modal yang menawarkan potensi hasil yang lebih tinggi di masa depan.

Secara demografis, Generasi X adalah mereka yang lahir antara tahun 1965 dan 1980, Millenial lahir antara 1981 dan 1996, dan Zillenial lahir antara tahun 1993 dan 1998.