Iran Tegaskan AS Punya Kunci Hentikan Eskalasi Israel, Trump Imbau Warga Teheran Mengungsi

Ketegangan antara Iran dan Israel terus meningkat, memicu kekhawatiran global. Di tengah situasi yang memanas ini, Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, melontarkan pernyataan keras yang menyoroti peran Amerika Serikat dalam konflik tersebut. Araghchi menegaskan bahwa AS memiliki kekuatan untuk menghentikan agresi Israel hanya dengan satu panggilan telepon.

"Jika Presiden Trump sungguh-sungguh dalam diplomasi dan ingin mengakhiri perang ini, langkah selanjutnya sangat krusial. Israel harus menghentikan agresinya, dan jika serangan militer terhadap kami tidak berhenti total, respons kami akan berlanjut," tegas Araghchi melalui platform media sosial X. Ia menambahkan, "Cukup satu panggilan dari Washington untuk membungkam Netanyahu. Ini bisa membuka jalan bagi diplomasi."

Araghchi juga menyatakan bahwa pasukan Iran akan terus menyerang Israel sampai agresi terhadap Iran dihentikan sepenuhnya. "Angkatan Bersenjata kami telah menunjukkan kepada dunia bahwa para penjahat perang yang bersembunyi di Tel Aviv tidak akan lolos dari hukuman atas kejahatan mereka," ujarnya.

Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump mengeluarkan imbauan mendadak kepada warga Iran, khususnya yang berada di Teheran. Melalui akun Truth Social miliknya, Trump mendesak warga untuk segera meninggalkan ibu kota. "Semua orang harus segera mengungsi dari Teheran!" tulisnya.

Imbauan Trump ini muncul seiring dengan meningkatnya serangan Israel ke Iran. Israel berdalih bahwa operasi militer mereka bertujuan untuk menghancurkan program nuklir Iran. Militer Israel bahkan telah mengeluarkan pemberitahuan evakuasi kepada warga di salah satu distrik di Teheran. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga sebelumnya menyampaikan peringatan serupa.

Israel mengklaim bahwa serangan mereka adalah bagian dari upaya untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir. Klaim ini dibantah keras oleh otoritas Iran, yang bersikeras bahwa program nuklir mereka sepenuhnya damai.

Trump sendiri dijadwalkan untuk mempercepat kepulangannya dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Kanada. "Begitu saya meninggalkan tempat ini, kami akan melakukan sesuatu. Tetapi saya harus meninggalkan tempat ini," katanya, menimbulkan spekulasi tentang langkah-langkah yang akan diambil AS dalam menghadapi konflik yang berkembang ini.

Situasi yang kompleks ini melibatkan beberapa aktor kunci dengan kepentingan yang berbeda. Berikut adalah poin-poin penting untuk memahami dinamika konflik:

  • Iran: Menuntut penghentian total agresi Israel dan menganggap AS memiliki peran kunci dalam mencapai hal tersebut.
  • Israel: Melancarkan serangan dengan dalih mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir.
  • Amerika Serikat: Di bawah kepemimpinan Presiden Trump, mengeluarkan peringatan kepada warga Iran dan mengisyaratkan tindakan lebih lanjut.

Eskalasi konflik ini tidak hanya mengancam stabilitas regional, tetapi juga berpotensi menyeret negara-negara lain ke dalam pusaran konflik. Diplomasi dan de-eskalasi menjadi sangat penting untuk mencegah terjadinya perang yang lebih luas.