Sinkronisasi Visi: Kepala Sekolah Rakyat Ikuti Retret Intensif Guna Wujudkan Indonesia Emas 2045

Jakarta - Sebanyak 53 Kepala Sekolah Rakyat terpilih dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti program retret intensif selama lima hari yang diselenggarakan oleh Kementerian Sosial RI. Kegiatan ini, yang dimulai pada 16 Juni 2025 dan bertempat di Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan Profesi (Pusdiklatbangprof) Marga Guna, Jakarta Selatan, bertujuan untuk menyelaraskan pemahaman dan memperkuat sinergi antar kepala sekolah dalam menjalankan program Sekolah Rakyat.

Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, menjelaskan bahwa inisiatif ini bukan merupakan instruksi langsung dari Presiden Prabowo Subianto, melainkan sebuah langkah proaktif dari Kemensos untuk memastikan kesamaan visi dan misi di antara para pemimpin Sekolah Rakyat. "Tidak ada permintaan khusus dari Bapak Presiden. Tapi, kami menyadari betapa pentingnya memberikan pemahaman yang utuh tentang Sekolah Rakyat ini kepada para kepala sekolah yang sudah terpilih melalui proses dan mekanisme yang telah dibuat," ujar Gus Ipul saat ditemui di lokasi acara.

Program retret ini dirancang untuk membangun tim yang solid di antara para kepala sekolah, meskipun mereka berasal dari berbagai daerah dengan konteks yang berbeda. Gus Ipul menekankan pentingnya kesatuan persepsi dan pemahaman yang mendalam mengenai tahapan-tahapan implementasi Sekolah Rakyat.

"Jadi, intinya kami ingin ini semacam tim, meskipun mereka kepala sekolah dari berbagai daerah, tapi mereka pada dasarnya adalah satu tim yang tidak bisa dipisahkan. Ini bagian dari tim building juga," tuturnya.

Sekolah Rakyat, sebagai program percontohan di Indonesia, memerlukan pemimpin yang tidak hanya kompeten secara administratif, tetapi juga memiliki dedikasi tinggi untuk mengemban amanah negara. Gus Ipul menekankan bahwa menjadi Kepala Sekolah Rakyat adalah sebuah pengabdian, sebuah perpanjangan tangan dari gagasan mulia presiden untuk membangun peradaban yang lebih baik.

"Sekolah Rakyat merupakan gagasan presiden, amanah besar untuk kita, kepala sekolah adalah perpanjangan tangan dari niat mulia tersebut," imbuhnya.

Lebih lanjut, Gus Ipul menjelaskan bahwa pembangunan Sekolah Rakyat adalah investasi jangka panjang dalam transformasi menuju Indonesia Emas 2045, sebuah visi besar yang membutuhkan fondasi pendidikan yang kuat dan inklusif. Program ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan masa depan.

Sebagai informasi tambahan, retret Tahap Kedua direncanakan akan diikuti oleh 47 peserta pada 30 Juni 2025, menunjukkan komitmen pemerintah untuk terus memperkuat kapasitas dan pemahaman para pemimpin Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia.