Satgassus Polri Fokus Deteksi Kebocoran Anggaran Negara, Novel Baswedan Ungkap Strategi Kerja

Kepolisian Republik Indonesia (Polri) membentuk Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Optimalisasi Penerimaan Negara sebagai langkah proaktif dalam meningkatkan pendapatan negara. Mantan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Satgassus, mengungkapkan bahwa fokus utama timnya adalah mendeteksi potensi kebocoran anggaran di berbagai kementerian dan lembaga.

Menurut Novel Baswedan, deteksi dini menjadi kunci utama dalam strategi Satgassus. Setelah potensi masalah teridentifikasi, Satgassus akan mengambil tindakan strategis dengan menggandeng kementerian atau lembaga terkait untuk mencari solusi dan memberikan rekomendasi perbaikan. Selain itu, Satgassus akan melakukan pengawasan dan monitoring berkala untuk memastikan potensi penerimaan negara dapat dimaksimalkan.

Novel Baswedan juga menjelaskan bahwa Satgassus akan menjalin kerjasama erat dengan Kementerian Keuangan dan jajarannya, termasuk Direktorat Jenderal Pajak, Direktorat Jenderal Bea Cukai, dan Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan, terutama dalam hal penerimaan negara. Kerjasama ini diharapkan dapat memperkuat upaya optimalisasi penerimaan negara secara komprehensif.

Pembentukan Satgassus Optimalisasi Penerimaan Negara ini merupakan inisiatif dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Selain Novel Baswedan, mantan Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK, Herry Muryanto, juga ditunjuk sebagai Kepala Satgassus. Penunjukan kedua mantan pegawai KPK ini menunjukkan keseriusan Polri dalam meningkatkan tata kelola pemerintahan dan memberantas korupsi.

Yudi Purnomo Harahap, anggota Satgassus, menambahkan bahwa tim ini akan mendampingi kementerian dalam meningkatkan penerimaan negara. Kehadiran mantan pegawai KPK yang berpengalaman dalam menangani kasus korupsi dan ahli dalam tata kelola pemerintahan diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam upaya optimalisasi penerimaan negara.