Novel Baswedan dan Eks Penyidik KPK Amankan Penerimaan Negara dalam Satgassus Polri

Mantan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, kini mengemban peran penting sebagai Wakil Ketua Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Optimalisasi Penerimaan Negara. Satgassus ini dibentuk oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada Juni 2025, dengan Herry Muryanto, yang sebelumnya menjabat sebagai Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK, sebagai ketua.

Tugas utama Satgassus adalah mendeteksi potensi kebocoran anggaran di berbagai kementerian dan lembaga negara. Novel Baswedan menegaskan bahwa deteksi menjadi langkah awal dalam setiap tindakan yang diambil oleh Satgassus. Jika ditemukan indikasi kebocoran anggaran, Satgassus akan mengambil langkah strategis, termasuk bekerja sama dengan kementerian/lembaga terkait dan memberikan rekomendasi perbaikan.

Kehadiran Satgassus Optimalisasi Penerimaan Negara ini tidak terlepas dari pembentukan Korps Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Kortas Tipikor) pada Desember 2024. Sejak Juni 2022, sebenarnya sudah ada Satgassus serupa, namun fokusnya saat itu adalah pencegahan korupsi. Dengan hadirnya Kortas Tipikor yang memiliki Direktorat Pencegahan Korupsi, Satgassus kini lebih fokus pada optimalisasi penerimaan negara.

Satgassus Optimalisasi Penerimaan Negara berkolaborasi erat dengan Kementerian Keuangan, khususnya Direktorat Jenderal Pajak, Direktorat Jenderal Bea Cukai, dan Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan, yang bertindak sebagai koordinator Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Menurut Yudi Purnomo Harahap, anggota Satgassus yang juga mantan pegawai KPK, Satgassus bertugas mendampingi kementerian agar dapat meningkatkan penerimaan negara di berbagai sektor. Tujuan akhirnya adalah mendukung pembangunan nasional yang sedang berjalan. Anggota Satgassus terdiri dari mantan pegawai KPK yang berpengalaman dalam penanganan kasus korupsi dan ahli dalam tata kelola pemerintahan yang baik.

Dalam enam bulan terakhir, Satgassus Optimalisasi Penerimaan Negara telah berkoordinasi dengan sejumlah kementerian, termasuk Kementerian Keuangan, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Satgassus juga telah melakukan kunjungan langsung ke lapangan, seperti ke pelabuhan di Jawa Timur pada 7-9 Mei 2025 dan Pelabuhan Benoa Bali pada 11-13 Juni 2025, bersama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Dari kunjungan tersebut, Satgassus menilai bahwa sektor perikanan memiliki potensi besar untuk meningkatkan pendapatan negara.

Satgassus berupaya menyinergikan dan mendampingi para pemangku kepentingan terkait, seperti Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Perhubungan, dan pemerintah daerah. Tujuannya adalah memetakan masalah, menawarkan solusi, dan mengawal implementasinya agar PNBP di sektor perikanan dapat ditingkatkan.

Satgassus Optimalisasi Penerimaan Negara diharapkan dapat menjadi garda terdepan dalam mengamankan keuangan negara dan memastikan pembangunan nasional berjalan lancar. Dengan pengalaman dan keahlian yang dimiliki oleh para anggotanya, Satgassus diharapkan dapat mendeteksi dan menindak potensi kebocoran anggaran secara efektif, serta memberikan rekomendasi perbaikan yang konstruktif.