Dominasi BUMN Indonesia di Peringkat Fortune Asia Tenggara: Pertamina, PLN, BRI, dan Bank Mandiri Ukir Prestasi Gemilang
Empat perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia menunjukkan performa impresif dengan berhasil menembus daftar 20 perusahaan dengan pendapatan tertinggi di Asia Tenggara versi Fortune tahun 2025. Pencapaian ini semakin mengukuhkan peran strategis BUMN dalam mendorong pertumbuhan ekonomi regional di tengah persaingan global yang semakin ketat.
Fortune merilis daftar tahunan 500 Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara, sebuah barometer penting untuk mengukur kekuatan ekonomi perusahaan-perusahaan di kawasan ini. Daftar ini disusun berdasarkan pendapatan tahun fiskal 2024. Indonesia berhasil menempatkan 109 perusahaan dalam daftar bergengsi ini, melampaui Thailand yang memiliki 100 perusahaan. Dominasi Indonesia menunjukkan ketahanan dan potensi ekonomi yang besar.
Keempat BUMN kebanggaan Indonesia yang berhasil menembus 20 besar adalah:
- Pertamina: Menduduki peringkat ketiga, menunjukkan kekuatan sektor energi Indonesia.
- PLN: Berada di posisi keenam, mencerminkan peran vital dalam penyediaan listrik nasional.
- BRI: Meraih peringkat ke-14, membuktikan komitmen dalam mendukung sektor keuangan dan UMKM.
- Bank Mandiri: Menempati posisi ke-20, menegaskan posisinya sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia.
Secara keseluruhan, pendapatan gabungan dari 20 perusahaan teratas asal Indonesia mencapai 222,8 miliar dollar AS, setara dengan Rp 3.676 triliun. Angka ini mencerminkan 69 persen dari total pendapatan seluruh perusahaan Indonesia yang masuk dalam daftar Fortune 500 Asia Tenggara. Kontribusi signifikan ini menyoroti peran penting perusahaan-perusahaan besar dalam menggerakkan roda perekonomian nasional.
"Asia Tenggara terus menunjukkan diri sebagai pusat pertumbuhan ekonomi global, terutama di sektor energi dan keuangan," ungkap Clay Chandler, Executive Editor Asia di Fortune. Beliau menambahkan bahwa perusahaan-perusahaan di kawasan ini mampu memanfaatkan momentum pergeseran rantai pasok global dan memainkan peran krusial dalam memperkuat ekonomi regional.
Sektor energi masih mendominasi lanskap ekonomi Asia Tenggara, dengan kontribusi pendapatan mencapai 601,5 miliar dollar AS, hampir sepertiga dari total pendapatan gabungan seluruh perusahaan dalam daftar. Pertamina, sebagai perusahaan energi nasional, menjadi salah satu pilar utama dalam sektor ini.
Sektor keuangan menempati posisi kedua dengan pendapatan 294,5 miliar dollar AS. Keberadaan bank-bank besar dari Singapura dan Indonesia, termasuk Bank Mandiri dan BRI, menjadi motor penggerak sektor ini. Kedua bank ini juga berhasil masuk dalam jajaran 20 perusahaan dengan laba terbesar, menunjukkan kinerja keuangan yang solid.
Selain itu, Petrindo Jaya Kreasi, perusahaan pertambangan dan energi, mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang luar biasa, mencapai 719 persen. Pencapaian ini menjadikannya salah satu perusahaan dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara, menunjukkan potensi besar sektor pertambangan dan energi di Indonesia.
Fortune juga menyoroti peningkatan representasi perempuan dalam posisi kepemimpinan di perusahaan-perusahaan terbesar Asia Tenggara. Tercatat 37 CEO perempuan dalam daftar tahun ini, meningkat dari 29 pada tahun sebelumnya. Rata-rata usia para pemimpin eksekutif dalam daftar ini adalah 58 tahun.
Berikut adalah daftar 10 perusahaan teratas di Asia Tenggara:
- Trafigura Group (Singapura)
- PTT (Thailand)
- Pertamina (Indonesia)
- Wilmar International (Singapura)
- Olam (Singapura)
- Perusahaan Listrik Negara/PLN (Indonesia)
- DBS Group Holdings (Singapura)
- CP All (Thailand)
- San Miguel (Filipina)
- Flex (Singapura)
Daftar lengkap Fortune 500 Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara 2025 dapat diakses melalui situs resmi Fortune.