Bandara Dhoho Kediri Alami Penundaan Penerbangan Komersial Akibat Pemeliharaan Armada Citilink
Bandara Internasional Dhoho Kediri, yang terletak di Jawa Timur, saat ini mengalami penundaan penerbangan komersial. Penundaan ini disebabkan oleh adanya pemeliharaan (maintenance) armada yang dilakukan oleh maskapai Citilink, satu-satunya maskapai yang saat ini beroperasi di bandara tersebut.
Menurut Legal, Compliance, and Stakeholder Manager Bandara Dhoho Kediri, Bintari Ariyani, bandara tetap beroperasi sesuai jadwal yang ditentukan. Namun, karena armada Citilink sedang menjalani perawatan, beberapa rute penerbangan, termasuk yang melalui Bandara Kediri, terpengaruh. Penundaan ini diperkirakan akan berlangsung hingga 31 Juli 2025.
Berikut adalah rincian lebih lanjut mengenai situasi ini:
- Penyebab Penundaan: Pemeliharaan armada maskapai Citilink.
- Durasi Penundaan: Diperkirakan hingga 31 Juli 2025.
- Maskapai Terdampak: Citilink, satu-satunya maskapai yang melayani penerbangan di Bandara Dhoho saat ini.
- Status Bandara: Tetap beroperasi sesuai jam operasional.
Bandara Internasional Dhoho Kediri merupakan proyek yang diprakarsai oleh PT Gudang Garam melalui anak perusahaannya, PT Surya Dhoho Investama (SDHI), dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Bandara ini menjadi yang pertama di Indonesia yang dibangun sepenuhnya oleh swasta tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Dalam pengelolaannya, PT SDHI bekerja sama dengan Angkasa Pura 1 melalui skema Kerja Sama Operasi (KSO). Penerbangan perdana (inaugural flight) bandara ini dilakukan pada 5 April 2024 menggunakan pesawat Airbus A320 berkapasitas 180 kursi. Setelah penerbangan perdana tersebut, Citilink secara reguler melayani penerbangan dua kali seminggu, yaitu setiap hari Selasa dan Sabtu, dengan rute Bandara Internasional Dhoho Kediri (DHX) ke Bandara Soekarno Hatta Jakarta (CGK) dan sebaliknya.
Dengan adanya penundaan penerbangan ini, pihak bandara dan maskapai terus berupaya untuk meminimalkan dampak bagi para penumpang dan memastikan operasional bandara dapat kembali normal secepatnya setelah proses pemeliharaan armada selesai. Informasi lebih lanjut mengenai jadwal penerbangan akan diumumkan secara berkala oleh pihak maskapai dan bandara.