Kadin Gandeng Belanda dalam Proyek Raksasa Tanggul Laut Utara Jawa

Kadin Ajak Belanda Berinvestasi di Proyek Tanggul Laut Raksasa

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia secara aktif mendorong investasi dari pengusaha Belanda untuk terlibat dalam proyek pembangunan tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall (GSW) yang direncanakan di sepanjang Pantai Utara Jawa. Ajakan ini disampaikan oleh Ketua Umum Kadin, Anindya Novyan Bakrie, pada forum bisnis Indonesia-Belanda yang berlangsung di Jakarta Pusat.

Dalam forum yang dihadiri oleh lebih dari seratus perusahaan asal Belanda, Anindya menyampaikan keyakinannya bahwa Belanda memiliki keahlian dan pengalaman yang relevan untuk berkontribusi signifikan dalam proyek ambisius senilai 80 miliar dollar AS yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto. Mengingat rekam jejak Belanda dalam pembangunan tanggul dan pengelolaan air, Kadin melihat potensi sinergi yang besar antara kedua negara dalam mewujudkan proyek ini.

"Ini bukan sekadar proyek penanggulangan banjir dan reklamasi lahan," ujar Anindya, "tetapi juga peluang untuk menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia. Pengalaman Belanda dalam pembangunan infrastruktur air dan pembiayaan proyek melalui skema kemitraan publik-swasta menjadi modal penting dalam kerja sama ini."

Guna memfasilitasi kolaborasi ini, Kadin berinisiatif membentuk matchmaking desk yang akan menjembatani investor Belanda dengan berbagai kementerian teknis terkait, termasuk Badan Pangan Nasional (Bapanas), Kementerian Pekerjaan Umum, dan Kementerian Kesehatan.

Dukungan Pemerintah Belanda

Wakil Menteri Hubungan Ekonomi Luar Negeri Kerajaan Belanda, Michiel Sweers, menyambut baik inisiatif Kadin dan menegaskan komitmen negaranya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ia menekankan bahwa Indonesia dan Belanda memiliki kesamaan sebagai negara maritim yang mengandalkan perdagangan dan kerja sama internasional.

"Kami mendukung ambisi Indonesia untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang signifikan dan menjadi salah satu ekonomi terbesar di dunia," kata Sweers. Ia juga menyampaikan dukungan penuh terhadap rencana Indonesia untuk bergabung dengan Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) dan menawarkan bantuan teknis untuk memperlancar proses aksesi.

Keanggotaan OECD diharapkan dapat meningkatkan stabilitas dan daya tarik iklim bisnis Indonesia, sehingga menarik lebih banyak investasi dan meningkatkan peluang perdagangan antara kedua negara.

Penandatanganan Kesepakatan

Dalam forum bisnis tersebut, juga ditandatangani 23 nota kesepahaman, kontrak, dan perjanjian lainnya dengan nilai total lebih dari 800 juta euro. Kesepakatan ini mencakup berbagai bidang kerja sama, baik antar pemerintah, antara dunia usaha dan pemerintah, maupun antar pelaku bisnis. Beberapa kesepakatan penting yang ditandatangani meliputi:

  • Letter of Intent (Lol) untuk pengembangan proyek perlindungan pantai di Cirebon dan Demak antara Kementerian PUPR dan Invest International.
  • Lol untuk persiapan dan pelaksanaan proyek pengolahan air.
  • Memorandum of Understanding (MoU) tri-partai antara PT Frisian Flag Indonesia, Invest International, dan DFCD/SNV.

Delegasi Belanda juga dijadwalkan untuk menghadiri berbagai forum bisnis, sesi matchmaking dengan mitra Indonesia, serta kunjungan lapangan ke lokasi proyek perlindungan pantai di Jakarta dan Jawa Tengah, pelabuhan di Jakarta dan Semarang, serta sistem pangan berkelanjutan di Jawa Barat dan Sumatera Utara selama kunjungan mereka.