Kondisi Kesehatan Raja Charles III: Rumor Prognosis Kanker yang Mengkhawatirkan
Spekulasi mengenai kesehatan Raja Charles III kembali mencuat setelah diagnosis kanker yang diumumkan awal tahun ini oleh Istana Buckingham. Meskipun jenis kanker yang diderita Raja tidak diungkapkan secara detail, rumor yang beredar kini mengindikasikan prognosis yang kurang menggembirakan.
Diagnosis kanker tersebut muncul setelah Raja Charles menjalani prosedur terkait pembesaran prostat jinak (Benign Prostatic Hyperplasia atau BPH). BPH sendiri merupakan kondisi umum yang ditandai dengan pertumbuhan berlebih jaringan prostat, yang dapat menekan uretra dan kandung kemih, menyebabkan gangguan pada aliran urine.
Istana Buckingham tetap bungkam mengenai detail spesifik kanker yang diderita Raja, termasuk stadium penyakitnya. Meskipun demikian, pihak istana menegaskan bahwa Raja tidak menderita kanker prostat, meskipun prosedur awal yang dijalaninya terkait dengan masalah prostat.
Meskipun jenis tindakan korektif yang diterima Raja Charles tidak diungkapkan, prosedur umum untuk BPH meliputi Transurethral Resection of the Prostate (TURP). Opsi lain adalah Ablasi ultrasonografi transurethral (TULSA). Mengingat TURP dan TULSA melibatkan pengangkatan jaringan prostat, terdapat spekulasi bahwa diagnosis kanker Raja Charles mungkin terkait dengan pemeriksaan jaringan yang diangkat selama prosedur tersebut.
Spekulasi Mengenai Prognosis
Camilla Tominey, seorang reporter kerajaan, melaporkan bahwa sumber-sumbernya mengindikasikan bahwa meskipun kanker Raja Charles saat ini terkendali, kondisinya mungkin tidak dapat disembuhkan sepenuhnya. Laporan tersebut mengindikasikan bahwa Raja mungkin akan meninggal "dengan" kanker, bukan "karena" kanker, setelah menjalani program perawatan intensif.
Tominey menambahkan bahwa rencana "tentatif" sedang dipersiapkan untuk merayakan ulang tahun Raja yang ke-80 pada tahun 2028, sebagai bentuk harapan bahwa kanker tersebut dapat dikendalikan.
Aktivitas Raja dan Rencana Masa Depan
Setelah diagnosisnya tahun lalu, Raja Charles telah kembali menjalankan sebagian tugas-tugas publiknya. Namun, laporan juga menyebutkan bahwa Raja tidak akan pindah ke Istana Buckingham seperti yang direncanakan sebelumnya, sebagian besar karena pertimbangan kesehatan.
Berikut adalah beberapa poin penting yang perlu dicatat:
- Diagnosis kanker Raja Charles diumumkan setelah perawatan untuk pembesaran prostat jinak.
- Istana Buckingham belum memberikan rincian tentang jenis atau stadium kankernya.
- Rumor yang beredar mengindikasikan prognosis yang kurang baik.
- Raja Charles telah kembali menjalankan sebagian tugas publiknya, tetapi rencana untuk pindah ke Istana Buckingham ditunda.