Realisasi Pendapatan Negara Hingga Mei 2025 Terkoreksi Akibat Pelemahan Ekonomi Global

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan bahwa realisasi pendapatan negara hingga akhir Mei 2025 mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan ini terutama disebabkan oleh melambatnya penerimaan pajak dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Secara rinci, pendapatan negara yang berhasil dikumpulkan hingga akhir Mei 2025 mencapai Rp 995,3 triliun. Angka ini setara dengan 33,1 persen dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 yang ditetapkan sebesar Rp 3.005,1 triliun. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024, terjadi penurunan signifikan. Pada Mei 2024, pendapatan negara tercatat sebesar Rp 1.145,3 triliun atau 40,1 persen dari target APBN 2024 sebesar Rp 2.802,3 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa penurunan pendapatan negara ini merupakan imbas dari ketidakpastian ekonomi global yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi domestik dan harga komoditas, termasuk minyak mentah. Pemerintah berupaya untuk menahan dampak pelemahan ekonomi melalui kebijakan counter-cyclical.

"Dalam kecenderungan ekonomi yang melemah akibat global dan dalam negeri, APBN mencoba menahan perlemahan itu melalui counter-cyclical. Kita masih bisa mengumpulkan pendapatan negara yang tepat dan terjaga," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa edisi Juni 2025.

Penurunan pendapatan negara terutama disebabkan oleh performa penerimaan perpajakan yang kurang optimal. Penerimaan perpajakan hingga akhir Mei 2025 tercatat sebesar Rp 806,2 triliun atau 32,4 persen dari target APBN sebesar Rp 2.490,9 triliun. Komponen penerimaan perpajakan ini terdiri dari:

  • Penerimaan pajak: Rp 683,3 triliun (31,2 persen dari target)
  • Kepabeanan dan cukai: Rp 122,9 triliun (40,7 persen dari target)

Penerimaan pajak mengalami penurunan sekitar 10,14 persen dibandingkan Mei 2024 yang mencapai Rp 760,4 triliun (38,2 persen). Sebaliknya, penerimaan kepabeanan dan cukai mengalami peningkatan sebesar 11,23 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 109,1 triliun (34 persen).

Sementara itu, PNBP tercatat sebesar Rp 188,7 triliun atau 36,7 persen dari target APBN 2025 sebesar Rp 513,6 triliun. Angka ini menunjukkan penurunan sekitar 24,94 persen dibandingkan Mei tahun lalu yang mencapai Rp 251,4 triliun (51,1 persen).

Sri Mulyani menambahkan bahwa realisasi pendapatan negara menunjukkan tren positif dari April ke Mei 2025. Pendapatan negara meningkat dari Rp 810,3 triliun menjadi Rp 995,3 triliun, dengan tambahan sekitar Rp 185,3 triliun hanya dalam satu bulan Mei saja.