Presiden Prabowo Minta Kejelasan Status Empat Pulau Sengketa Aceh-Sumut Dipercepat
Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan percepatan penyelesaian polemik terkait status empat pulau yang menjadi sengketa antara Provinsi Sumatera Utara dan Aceh. Instruksi ini disampaikan dalam rapat terbatas yang dilakukan melalui konferensi video.
Dalam pengarahan yang terekam dan diunggah di kanal YouTube Sekretariat Presiden pada hari Selasa (17/6/2025), Presiden Prabowo menekankan pentingnya segera mengumumkan keputusan terkait sengketa ini kepada publik. Tujuannya adalah untuk menghindari spekulasi dan potensi konflik yang berkepanjangan di masyarakat.
Rapat tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi negara, termasuk Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad. Dalam kesempatan itu, Dasco melaporkan kepada Presiden Prabowo mengenai temuan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang mengindikasikan bahwa keempat pulau yang dipersengketakan – Mangkir Gadang, Mangkir Ketek, Lipan, dan Panjang – secara administratif masuk ke dalam wilayah Aceh.
"Dilaporkan bahwa Saudara sudah membahas 4 pulau yang jadi bahan pembicaraan silahkan mungkin ada yang mau disampaikan ke Saya," kata Prabowo.
Bukti otentik yang ditemukan Kemendagri berupa dokumen kesepakatan antara dua gubernur terdahulu, Raja Inal Siregar (Gubernur Sumatera Utara periode 1988-1998) dengan Gubernur Aceh pada masa itu. Kesepakatan tersebut secara jelas menyatakan bahwa keempat pulau tersebut merupakan bagian dari wilayah administratif Aceh.
"Baik Pak terima kasih. Kita telah membicarakan soal 4 pulau, dan alhamdulillah tadi berdasarkan temuan baru dari Pak Mendagri, kita ketemu dokumen lama Keputusan Mendagri tentang kesepakatan dua gubernur yang pada waktu itu di tanda tangan Raja Inal Siregar (Gubernur Sumut 1988-1998) yang menyepakati 4 pulau itu masuk ke dalam wilayah Aceh," ujar Dasco.
Menindaklanjuti temuan tersebut, Dasco menyampaikan rencana bahwa kedua gubernur yang menjabat saat ini akan menandatangani pembaruan kesepakatan di hadapan Presiden Prabowo. Langkah ini akan diikuti dengan sosialisasi kepada masyarakat melalui media massa mengenai sejarah sengketa dan proses penyelesaian yang telah ditempuh.
Presiden Prabowo menyambut baik hasil rapat dan mengapresiasi langkah-langkah yang telah diambil untuk menyelesaikan sengketa ini. Ia menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa di atas segala kepentingan lainnya.
"Baik terima kasih saya kira demikian ya. Saya kira prinsip bahwa kita satu negara NKRI saya kira itu selalu jadi pegangan kita tapi alhamdulillah kalau memang dengan cepat sudah ada pemahaman bersama saya kira baik sekali. Segera saja diumumkan ke masyarakat, supaya nggak jadi bahan untuk bikin rame lagi," ujarnya.
Lebih lanjut, Presiden Prabowo menyoroti kondisi positif yang sedang dialami Indonesia saat ini, termasuk pertumbuhan ekonomi dan kemajuan di sektor pertanian. Ia mengajak seluruh elemen bangsa untuk terus menjaga stabilitas dan momentum positif ini.
"Suasana kita sangat bagus, jadi kita sangat perlu suatu penerangan terus ke rakyat kondisi kita baik, ekonomi kita baik, pertumbuhan kita baik, produksi pertanian, saya lihat kemajuan di semua bidang, jadi kita semua perlu untuk menjaga kondisi ini," ujarnya.