Investor Asing Kepincut Proyek Tanggul Laut Raksasa di Pesisir Utara Jawa
Pemerintah Indonesia mengisyaratkan adanya ketertarikan dari investor asing untuk berpartisipasi dalam proyek ambisius pembangunan tanggul laut raksasa atau giant sea wall di sepanjang Pantai Utara Jawa. Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengungkapkan bahwa minat tersebut datang dari beberapa negara, termasuk Tiongkok dan Korea Selatan.
"Beberapa investor, secara informal, sudah menyatakan ketertarikannya. Dari luar negeri, ada rekan-rekan dari Tiongkok yang menyampaikan hal tersebut," ujar Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, pada Selasa (17/6/2025). Ia menambahkan bahwa ketertarikan serupa juga diungkapkan oleh investor asal Korea Selatan dalam forum Indonesia-Korea yang baru-baru ini diadakan.
Pemerintah, menurut Prasetyo, tengah memproses pembentukan Badan Otorita Tanggul Laut Raksasa. Badan ini nantinya akan bertugas mengelola dan mengawasi pembangunan proyek giant sea wall. Pembentukan badan otorita ini merupakan langkah penting dalam mengatasi masalah banjir rob dan penurunan permukaan tanah yang semakin mengkhawatirkan di wilayah Pantai Utara Jawa, khususnya Jakarta.
"Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan pembangunan giant sea wall. Saat ini, proses terus berjalan, dan kita sedang memformulasikan. Jika memang diperlukan, kita akan membentuk otoritas khusus untuk giant sea wall atau tanggul laut Pantai Utara Jawa," jelas Prasetyo.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto telah menegaskan komitmennya untuk menuntaskan proyek giant sea wall yang telah direncanakan sejak 30 tahun lalu, tepatnya di era Presiden Soeharto. Penegasan ini disampaikan dalam acara penutupan Konferensi Internasional Infrastruktur Tahun 2025 di Jakarta Pusat, Kamis (12/6/2025).
Presiden Prabowo memandang tanggul laut raksasa sebagai infrastruktur vital yang perlu segera direalisasikan. Ia berharap, setidaknya, pembangunan dapat dimulai pada masa pemerintahannya, meskipun ia menyadari bahwa proyek ini membutuhkan waktu puluhan tahun untuk diselesaikan.
"Saya ingin menggarisbawahi salah satu proyek infrastruktur yang sangat strategis dan vital bagi kita, yaitu giant sea wall, tanggul laut Pantai Utara Jawa. Ini adalah mega proyek yang harus kita laksanakan," tegas Prabowo.
Proyek ambisius ini diperkirakan membutuhkan investasi sebesar 80 miliar dollar AS. Dana tersebut akan digunakan untuk membangun tanggul laut sepanjang lebih dari 500 kilometer, membentang dari Banten hingga Gresik, Jawa Timur.
"Perkiraan biaya yang dibutuhkan adalah 80 miliar dollar AS. Untuk Teluk Jakarta saja, kemungkinan membutuhkan waktu 8 hingga 10 tahun. Jika sampai ke Jawa Timur, mungkin membutuhkan waktu 15 hingga 20 tahun," ungkap Prabowo.
Presiden Prabowo menyadari bahwa durasi pembangunan yang panjang tidak perlu menjadi penghalang. Ia mengutip pepatah kuno yang mengatakan bahwa perjalanan 1.000 kilometer dimulai dengan satu langkah. Dengan semangat tersebut, pemerintah akan segera memulai proyek giant sea wall ini.