Antisipasi Eskalasi Konflik Timur Tengah, Pertamina Susun Strategi Distribusi Energi Alternatif

Gelombang ketegangan geopolitik yang meningkat di kawasan Timur Tengah, khususnya melibatkan Israel dan Iran, mendorong PT Pertamina (Persero) untuk mengambil langkah proaktif dalam mengamankan pasokan energi nasional. Perusahaan energi pelat merah ini tengah menyiapkan jalur distribusi alternatif untuk pengiriman minyak mentah dari wilayah tersebut ke Indonesia.

Menurut Vice President Corporate Communications Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, perusahaan secara intensif memantau perkembangan situasi dan pergerakan kapal tanker milik Pertamina International Shipping (PIS). Hingga saat ini, seluruh armada kapal yang beroperasi di rute internasional terpantau dalam kondisi aman.

  • Prioritaskan Keamanan Armada: Fadjar menekankan bahwa keselamatan armada kapal tanker Pertamina menjadi prioritas utama di tengah eskalasi konflik.
  • Rute Alternatif Disiapkan: Skenario rute alternatif telah disiapkan sebagai langkah antisipasi apabila terjadi gangguan pada jalur distribusi utama akibat konflik. Rute-rute ini dirancang untuk meminimalisir dampak terhadap pasokan minyak dari Timur Tengah dan sekitarnya ke Indonesia.
  • Diversifikasi Pasokan: Pertamina telah menerapkan sistem kontrak pembelian minyak yang lebih fleksibel, tidak hanya bergantung pada satu negara pemasok. Diversifikasi sumber pasokan ini menjadi strategi kunci untuk menjaga stabilitas pasokan energi nasional.

Fadjar meyakinkan bahwa Pertamina memiliki berbagai alternatif sumber pasokan energi untuk memastikan kebutuhan energi Indonesia tetap terpenuhi, bahkan di tengah situasi geopolitik yang dinamis. Langkah antisipatif ini mencerminkan komitmen Pertamina dalam menjaga ketahanan energi nasional dan meminimalisir dampak dari gejolak global.