Ketegangan Iran-Israel Meningkat, Pertamina Jamin Keamanan Pasokan Energi Nasional

Kondisi geopolitik global, khususnya eskalasi ketegangan antara Iran dan Israel, menjadi perhatian serius bagi sektor energi di berbagai negara, termasuk Indonesia. PT Pertamina (Persero) sebagai perusahaan energi negara, mengambil langkah proaktif untuk memastikan kelancaran pasokan energi nasional di tengah situasi yang dinamis ini.

Pertamina secara intensif memantau pergerakan kapal-kapal tanker miliknya, terutama yang bertugas mengangkut minyak mentah dari kawasan Timur Tengah menuju Indonesia. Pemantauan ini dilakukan untuk memastikan keamanan seluruh armada di tengah potensi gangguan yang mungkin timbul akibat konflik. Fadjar Djoko Santoso, VP Corporate Communication Pertamina, menyatakan bahwa hingga saat ini, seluruh kapal tanker Pertamina yang beroperasi di rute internasional berada dalam kondisi aman.

Sebagai langkah antisipasi, Pertamina telah menyiapkan sejumlah rute alternatif pelayaran. Skenario ini dirancang untuk meminimalisir dampak potensial dari konflik Iran-Israel terhadap jalur distribusi dan pelayaran kapal tanker Pertamina. Diversifikasi rute ini diharapkan dapat menjaga stabilitas pasokan minyak dari Timur Tengah dan wilayah sekitarnya ke Indonesia.

Lebih lanjut, Pertamina tidak hanya bergantung pada pasokan minyak mentah dari Timur Tengah. Perusahaan menerapkan sistem kontrak pembelian yang fleksibel, memungkinkan diversifikasi sumber pasokan energi. Dengan demikian, ketergantungan pada satu negara pemasok dapat dikurangi, sehingga ketahanan energi nasional semakin terjamin.

Konflik Iran-Israel mencapai titik krusial setelah serangan yang menewaskan sejumlah tokoh penting Iran, memicu ancaman pembalasan dari Teheran. Iran kemudian meluncurkan puluhan rudal ke wilayah Israel, yang oleh Garda Revolusi Iran disebut sebagai tindakan "deklarasi perang". Perkembangan ini semakin meningkatkan tensi di kawasan dan mendorong Pertamina untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menjaga pasokan energi nasional.

Berikut adalah langkah-langkah antisipasi yang telah disiapkan Pertamina:

  • Pemantauan Intensif: Melakukan pemantauan secara berkala terhadap seluruh kapal tanker Pertamina, terutama yang beroperasi di rute internasional.
  • Rute Alternatif: Menyiapkan rute pelayaran alternatif untuk menghindari wilayah konflik dan memastikan kelancaran distribusi minyak.
  • Diversifikasi Pasokan: Memperluas sumber pasokan energi melalui sistem kontrak pembelian yang fleksibel.
  • Koordinasi Aktif: Berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah dan lembaga internasional, untuk memantau perkembangan situasi dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan.

Dengan langkah-langkah antisipasi yang komprehensif ini, Pertamina berupaya untuk memastikan bahwa pasokan energi ke Indonesia tetap aman dan stabil, meskipun di tengah ketidakpastian global akibat konflik Iran-Israel.