Pendaki Ilegal Gunung Merapi Diinterogasi, TNGM Perketat Pengawasan

Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) mengambil tindakan tegas terhadap pelanggaran pendakian ilegal yang viral di media sosial TikTok. Dua orang pendaki teridentifikasi melakukan pendakian ilegal pada tanggal 8 Juni 2025 dan saat ini sedang menjalani pemeriksaan intensif oleh pihak TNGM.

Kepala Balai TNGM, Muhammad Wahyudi, menyatakan bahwa pihaknya telah menindaklanjuti kasus ini dengan serius sejak tanggal 16 Juni 2025. Setelah melakukan penelusuran mendalam, identitas kedua pelaku berhasil diungkap. Mereka adalah Y (42), warga Magelang, dan F (22), warga Sragen. Keduanya diketahui telah berkoordinasi melalui media sosial untuk melakukan pendakian ilegal ke Gunung Merapi. Pada tanggal 17 Juni 2025, kedua pelaku memenuhi panggilan dari Balai TNGM untuk dimintai keterangan terkait tindakan mereka.

Proses interogasi terhadap kedua pendaki ilegal masih berlangsung hingga saat ini. Pihak TNGM menekankan bahwa penutupan sementara jalur pendakian Gunung Merapi adalah langkah preventif yang diambil berdasarkan analisis aktivitas vulkanik gunung tersebut. Tujuan utama dari penutupan ini adalah untuk mencegah potensi risiko dan menjamin keselamatan para pendaki. Masyarakat diimbau untuk mematuhi larangan pendakian demi keselamatan diri dan kelestarian alam Gunung Merapi.

Kasus ini bermula dari unggahan video di platform TikTok oleh akun @chandra.kusuma.fa yang memperlihatkan seseorang berada di bibir kawah Gunung Merapi. Video tersebut segera menarik perhatian publik dan memicu reaksi dari pihak TNGM. Menanggapi viralnya video tersebut, TNGM segera melakukan penelusuran dan pendekatan persuasif terhadap pemilik akun. Dari hasil investigasi, diketahui bahwa pemilik akun adalah Chandra Kusuma. Pendakian ilegal tersebut dilakukan pada tanggal 8 Juni 2025 dan diduga melibatkan lebih dari satu orang. Hingga tanggal 15 Juni 2025, terdapat tiga konten yang diunggah terkait aktivitas pendakian ilegal tersebut.

Petugas lapangan TNGM juga melakukan pengumpulan data dari kamera pemantau dan menemukan bukti aktivitas pendakian yang dilakukan oleh individu yang sama dengan yang terlihat dalam konten yang diunggah. Bukti ini semakin memperkuat dugaan pelanggaran terhadap aturan pendakian Gunung Merapi.

Dengan tindakan tegas ini, Balai Taman Nasional Gunung Merapi berharap dapat memberikan efek jera kepada para pelaku pendakian ilegal dan mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan. Pihak TNGM juga berkomitmen untuk terus meningkatkan pengawasan dan patroli di sekitar kawasan Gunung Merapi guna menjaga keselamatan pengunjung dan kelestarian ekosistem gunung berapi tersebut.