Sektor Pariwisata dan Event Dongkrak Optimisme Ekonomi Malang Raya

Bank Indonesia (BI) Perwakilan Malang memprediksi pertumbuhan ekonomi di wilayah Malang Raya akan terus menunjukkan performa positif pada kuartal II tahun 2025. Optimisme ini didasarkan pada peningkatan aktivitas ekonomi yang didorong oleh sejumlah faktor kunci, terutama maraknya penyelenggaraan event, momentum libur panjang, dan pemulihan sektor pariwisata.

Kepala Perwakilan BI Malang, Febrina, menyatakan bahwa meskipun sempat terjadi perlambatan pada bulan April 2025, data penjualan ritel menunjukkan rebound yang signifikan pada bulan Mei 2025. Hal ini menjadi indikasi kuat bahwa ekonomi di wilayah Malang Raya, termasuk Pasuruan dan Probolinggo, mengalami peningkatan yang menggembirakan.

"Aktivitas ekonomi di Malang Raya, Pasuruan, dan Probolinggo menunjukkan peningkatan signifikan. Hal ini didorong oleh penyelenggaraan berbagai event dan juga momentum libur panjang, yang mana sektor pariwisata kembali bangkit dan menunjukkan kinerja yang menjanjikan," ungkap Febrina.

Meskipun data resmi pertumbuhan ekonomi Malang Raya untuk kuartal I 2025 belum dipublikasikan, tren di tingkat regional memberikan sinyal positif. Pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Timur pada kuartal I 2025 tercatat sebesar 5,03 persen, yang didukung oleh peningkatan penjualan ritel dan momentum Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).

BI Malang akan terus memantau perkembangan data ekonomi hingga akhir kuartal II 2025. Dengan melihat indikator pemulihan yang solid pada bulan Mei 2025, BI Malang optimis bahwa aktivitas ekonomi di wilayah kerjanya akan tetap terjaga dengan baik. Kenaikan penjualan ritel menjadi sinyal positif yang mengindikasikan pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung. Pihaknya akan terus menunggu rilis data ekonomi berikutnya untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap.

Adapun faktor-faktor yang menjadi penopang pertumbuhan ekonomi di Malang Raya antara lain:

  • Sektor Pariwisata: Pemulihan sektor pariwisata pasca pandemi memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Malang Raya mendorong peningkatan pendapatan di sektor perhotelan, restoran, dan transportasi.
  • Event: Penyelenggaraan berbagai event, mulai dari konser musik hingga festival budaya, menarik banyak pengunjung dan menghasilkan multiplier effect bagi perekonomian lokal. Event-event ini menciptakan peluang usaha bagi pelaku UMKM dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
  • Libur Panjang: Momentum libur panjang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berwisata dan berbelanja, sehingga meningkatkan permintaan barang dan jasa. Hal ini mendorong pertumbuhan sektor ritel dan pariwisata.

Dengan sinergi antara sektor pariwisata, penyelenggaraan event, dan momentum libur panjang, BI Malang optimis bahwa ekonomi Malang Raya akan terus tumbuh positif pada kuartal II 2025.