Aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki Tidak Mempengaruhi Jadwal Penerbangan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali

Aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang meningkat dalam beberapa waktu terakhir, tidak berdampak pada operasional penerbangan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Manajemen PT Angkasa Pura I (Persero) menyatakan bahwa hingga saat ini, seluruh jadwal penerbangan dari dan menuju bandara tersebut berjalan sesuai rencana. Belum ada laporan mengenai gangguan atau penundaan penerbangan yang disebabkan oleh erupsi gunung berapi tersebut.

“Kami terus memantau situasi dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta AirNav Indonesia, untuk memastikan keselamatan penerbangan,” ujar perwakilan PT Angkasa Pura I.

Menurut data yang diperoleh dari Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-Laki, erupsi terbaru terjadi pada Selasa sore, dengan tinggi kolom abu mencapai 10.000 meter di atas puncak gunung. Abu vulkanik terpantau bergerak ke berbagai arah, meliputi utara, timur laut, timur, tenggara, selatan, barat daya, barat, dan barat laut.

Erupsi ini terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimum 47.3 mm dan durasi kurang lebih 6 menit 53 detik. Selain erupsi, juga terpantau adanya awan panas yang mengarah ke segala arah.

Berikut adalah beberapa poin penting terkait situasi ini:

  • Operasional Bandara: Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai tetap beroperasi normal.
  • Koordinasi: PT Angkasa Pura I terus berkoordinasi dengan BMKG dan AirNav Indonesia.
  • Aktivitas Gunung: Gunung Lewotobi Laki-Laki mengalami erupsi dengan kolom abu setinggi 10.000 meter.
  • Arah Abu: Abu vulkanik menyebar ke berbagai arah.
  • Awan Panas: Terpantau adanya awan panas yang mengarah ke segala arah.

Pihak bandara akan terus memantau perkembangan situasi dan memberikan informasi terbaru kepada masyarakat serta para pengguna jasa penerbangan. Keselamatan penerbangan menjadi prioritas utama dalam setiap pengambilan keputusan.