Rencana Strategis Kementerian Pertahanan: Modernisasi Alutsista TNI Lewat Penguatan Industri Dirgantara Nasional

Rencana Strategis Kementerian Pertahanan: Modernisasi Alutsista TNI Lewat Penguatan Industri Dirgantara Nasional

Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI Mohammad Tonny Harjono, mengungkapkan rencana strategis Kementerian Pertahanan (Kemhan) untuk memodernisasi alutsista Tentara Nasional Indonesia (TNI) melalui penguatan industri dirgantara nasional. Dalam kunjungan kerja ke PT Dirgantara Indonesia (PT DI) pada Selasa (11/3/2025), Marsekal Tonny menyampaikan arahan Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin yang didasari arahan Presiden. Rencana tersebut meliputi pengadaan 20 pesawat CN235 untuk masing-masing matra TNI - Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. KSAU menekankan bahwa alokasi pesawat ini disesuaikan dengan kapasitas produksi PT DI, menunjukkan komitmen pemerintah untuk mendorong pertumbuhan industri dalam negeri sekaligus meningkatkan kapabilitas pertahanan negara.

Meskipun detail arahan Presiden terkait strategi pertahanan ke depan belum diungkapkan, rencana distribusi CN235 ini menandai langkah signifikan dalam modernisasi alutsista TNI. Langkah ini tidak hanya memperkuat kemampuan operasional masing-masing matra, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap perekonomian nasional melalui peningkatan produksi dan penyerapan tenaga kerja di sektor industri strategis. Kunjungan KSAU ke PT DI juga mencakup peninjauan langsung terhadap sejumlah proyek strategis, termasuk pengembangan pesawat tanpa awak (Unmanned Aerial Vehicle/UAV) Elang Hitam dan Wulung.

Pengembangan Drone Nasional: Elang Hitam dan Wulung

Sebagai Komisaris Utama PT DI, Marsekal Tonny menyatakan komitmen penuhnya terhadap pengembangan kedua drone tersebut. Ia menyaksikan langsung pemaparan kemajuan pengembangan UAV MALE (Medium Altitude Long Endurance) Elang Hitam, yang dijadwalkan untuk uji terbang perdana di Nusawiru, Pangandaran dalam waktu dekat. Begitu pula dengan UAV Wulung yang akan menjalani uji terbang di Batu Jajar, Padalarang. Kedua proyek ini mencerminkan upaya pemerintah dalam membangun kemandirian teknologi pertahanan dan mengurangi ketergantungan pada impor alutsista.

Tinjauan Fasilitas Produksi PT DI

Kunjungan KSAU ke PT DI juga meliputi peninjauan langsung fasilitas produksi, meliputi:

  • Hanggar FAL CN235-NC212
  • Hanggar KFX/IFX
  • Hanggar Aircraft Services (ACS)
  • Hanggar Helikopter
  • Hanggar N219
  • Hanggar Detail Part Manufacturing (DPM)

Setelah peninjauan tersebut, dilanjutkan dengan rapat direksi dan komisaris untuk membahas perkembangan bisnis perusahaan dan evaluasi kinerja. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing PT DI di pasar industri dirgantara nasional dan internasional, sejalan dengan visi pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat kekuatan industri pertahanan di kawasan.

Kesimpulannya, rencana pengadaan pesawat CN235 dan pengembangan drone nasional menandai upaya terpadu pemerintah dalam memodernisasi alutsista TNI dan sekaligus mengembangkan industri dirgantara nasional. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pertahanan negara dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.