Di tengah meningkatnya ketegangan global, terutama konflik yang melibatkan Israel dan Iran, bintang sepak bola dunia, Cristiano Ronaldo, mengambil inisiatif unik untuk menyuarakan pesan perdamaian. Ronaldo mengirimkan sebuah jersey tim nasional Portugal bertanda tangan kepada mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dengan harapan dapat berkontribusi pada upaya resolusi konflik.

Jersey tersebut diserahkan kepada Trump melalui perantara Presiden Dewan Eropa, Antonio Costa, saat pertemuan G7 yang berlangsung di Alberta, Kanada. Costa, yang juga merupakan mantan Perdana Menteri Portugal, memanfaatkan kedekatannya dengan Ronaldo untuk mewujudkan inisiatif ini. Lebih dari sekadar tanda tangan, Ronaldo membubuhkan pesan khusus di jersey tersebut, yaitu "Playing for Peace" atau "Bermain untuk Perdamaian."

Pesan ini menjadi sorotan utama, mengingat konteks geopolitik yang sedang memanas. Konflik antara Israel dan Iran telah memasuki fase yang mengkhawatirkan, dengan saling serang yang berpotensi memicu eskalasi lebih lanjut. Israel menuduh Iran mengembangkan program nuklir secara diam-diam dan bertekad untuk menggagalkan ambisi tersebut. Serangan udara yang dilancarkan Israel terhadap sejumlah target di wilayah Iran kemudian dibalas dengan serangan drone dan rudal balistik oleh pihak Iran.

Amerika Serikat, di bawah kepemimpinan Donald Trump pada saat itu, memiliki peran kunci dalam dinamika konflik ini. Meskipun secara resmi menyatakan netralitas, AS memiliki hubungan dekat dengan Israel dan seringkali dianggap sebagai sekutu utama negara tersebut. Oleh karena itu, pesan perdamaian yang disampaikan oleh Ronaldo melalui Trump diharapkan dapat membuka ruang dialog dan mendorong semua pihak yang terlibat untuk mencari solusi damai.

Inisiatif Ronaldo ini menunjukkan bahwa tokoh publik, termasuk atlet, memiliki platform dan tanggung jawab untuk menyuarakan isu-isu penting di luar bidang keahlian mereka. Dengan memanfaatkan popularitas dan pengaruhnya, Ronaldo berharap dapat menginspirasi perdamaian dan pengertian di tengah dunia yang dilanda konflik.