Ketegangan Timur Tengah Diduga Picu Kepergian Dini Trump dari KTT G7
Konflik antara Israel dan Iran, yang memasuki minggu kedua, disinyalir menjadi alasan utama Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, meninggalkan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Kanada lebih awal dari jadwal yang direncanakan. Keputusan ini mengundang perhatian dari berbagai pihak, mengingat pentingnya pertemuan tersebut dalam membahas isu-isu global.
Menurut keterangan dari Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, kepergian Trump dipercepat karena situasi yang berkembang di Timur Tengah. Melalui platform X, Leavitt mengumumkan bahwa Trump akan meninggalkan KTT setelah menghadiri makan malam dengan para kepala negara. Ketidakhadiran Trump dalam penandatanganan pernyataan bersama terkait de-eskalasi konflik Israel-Iran semakin memperkuat spekulasi tentang adanya perbedaan pandangan di antara para pemimpin G7.
Rancangan pernyataan tersebut, yang diinisiasi oleh perwakilan Eropa, menekankan hak Israel untuk membela diri dan mencegah Iran untuk mengembangkan senjata nuklir. Namun, Trump, yang sebelumnya telah menyuarakan keraguannya terhadap efektivitas organisasi multilateral seperti G7, memilih untuk tidak menandatangani dokumen tersebut.
Gedung Putih menegaskan bahwa di bawah kepemimpinan Trump, Amerika Serikat terus berupaya untuk mewujudkan perdamaian dunia dan memastikan bahwa Iran tidak memiliki kemampuan untuk membuat senjata nuklir. Pernyataan ini dikeluarkan sebagai tanggapan atas berbagai pertanyaan yang muncul terkait keputusan Trump untuk meninggalkan KTT lebih awal.
Trump juga menanggapi komentar dari Presiden Prancis, Emmanuel Macron, yang mengindikasikan bahwa kepulangan Trump terkait dengan upaya untuk mencapai gencatan senjata antara Israel dan Iran. Melalui platform Truth Social, Trump membantah klaim tersebut, menyebut Macron "keliru" dan menyatakan bahwa alasan kepulangannya jauh lebih signifikan daripada sekadar gencatan senjata. Ia menambahkan bahwa Macron tidak mengetahui alasan sebenarnya kepulangannya dan meminta semua pihak untuk menunggu pengumuman lebih lanjut.
Macron sendiri, saat berbicara kepada wartawan di sela-sela KTT G7, mengisyaratkan adanya peluang untuk pendekatan diplomatik dengan Iran. Ia menyebutkan adanya tawaran pertemuan dan pertukaran, serta menyambut baik jika Amerika Serikat berperan dalam mewujudkan gencatan senjata.
Berikut poin-poin penting dari perkembangan ini:
- Donald Trump meninggalkan KTT G7 lebih awal karena konflik Israel-Iran.
- Trump menolak menandatangani pernyataan bersama terkait de-eskalasi.
- Gedung Putih membantah bahwa kepulangan Trump terkait dengan upaya gencatan senjata.
- Trump menyebut Macron "keliru" terkait alasan kepulangannya.
- Macron mengisyaratkan adanya peluang diplomasi dengan Iran.